oleh

Industri Masih Beroperasi, PSBB di Tangerang Raya Tidak Efektif

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar atau PSBB dalam rangka melawan covid-19 di wilayah Tangerang Raya dinilai tak maksimal.

Sejumlah perusahaan padat karya yang mempekerjakan puluhan ribu tenaga kerja seperti pabrik sepatu, ponsel, baja dan lainnya masih dibiarkan beroperasi.

Pengamat ketenagakerjaan, Hasdanil mengaku pesimis dengan kebijakan PSBB yang diterapkan di tiga wilayah, yakni Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang Selatan.Kebijakan itu tidak memiliki daya tekan yang maksimal d karena para pekerja yang berjumlah ratusan ribu itu masih beraktivitas di luar rumah.

“Saya tidak yakin aturan PSBB ini bisa efektif dan maksimal mencegah penyebaran covid-19. Sebab, perusahan padat karya yang mempekerjakan puluhan bahkan ratusan ribu karyawan ini tidak diliburkan. Siapa yang bisa menjamin para karyawan itu mengikuti protokol kesehatan, kalau saran saya mendingan semua sektor usaha yang tak berhubungan langsung dengan kesehatan, pangan dan kebutuhan pokok lainnya diliburkan saja serentak,” ungkap Hasdanil, kepada Kabar6.com, Rabu (22/4/2020).

Mantan Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Tangerang ini menuturkan, dampak dari hantaman wabah covid-19 ini memang sangat terasa bagi dunia usaha.

Hampir seluruh sektor usaha mengalami keterpurukan. Bahkan, sejumlah perusahaan sudah mulai terancam gulung tikar.

Oleh karenanya, Pemerintah Daerah disarankan agar benar- benar fokus mengalokasikan anggaran refocussing itu untuk pemenuhan kebutuhan hidup warga.

**Baca juga: Yayasan Rumah Cinta Qur’an Bagikan Sembako di Solear.

“Sudahlah hentikan saja semua kegiatan usaha itu kalau ingin wabah covid-19 segera berakhir di daerah ini. Anggaran refocussing itu sebaiknya gunakan saja buat makan warga selama masa PSBB. Dan, perusahaan- perusahaan itu juga wajib membantu karyawannya selama mereka diliburkan, supaya beban pemerintah bisa ringan. Toh mereka juga selama ini sudah banyak untungnya kok,” kata Rektor Universitas Pramita Indonesia ini.(Tim K6)

Print Friendly, PDF & Email