oleh

India Lockdown, Seorang Pria Meninggal Dunia Setelah Jalan Kaki 200 Km

image_pdfimage_print

Kabar6-Nasib tragis dialami seorang pria bernama Ranveer Singh (39), menyusul keputusan pemerintah India yang memberlakukan lockdown demi mencegah penyebaran COVID-19.

Bagaimana kisahnya? Setelah keputusan lockdown, otomatis transportasi publik tak beroperasi. Akibatnya, beberapa warga kelas ekonomi ke bawah memilih untuk mudik dengan berjalan kaki ke kampung halaman mereka. Nah, hal itu juga yang dilakukan oleh Ranveer.

Pria yang bekerja sebagai pengantar makanan di sebuah restoran itu, melansir timesofindia, harus berjalan kaki lebih dari 200 km ke kampung halamannya. Nahas, ayah tiga orang anak ini meninggal dunia di Agra dalam perjalanan ke Morena dari New Delhi. Ranveer diketahui pingsan dan meninggal dunia di dekat Kailash Mod. Menurut polisi, pria itu jatuh dan ditolong oleh seorang pemilik toko.

“Korban mengeluh tentang nyeri dada dan juga memanggil saudara iparnya melalui telepon untuk berbagi kondisi kesehatannya. Sekira pukul 18.30 korban meninggal dan polisi setempat diberitahu,” kata seorang petugas bernama Arvind Kumar.

Ditambahkan, “Ranveer pergi ke desa asalnya dengan berjalan kaki. Kemungkinan kelelahan karena berjalan sejauh 200 km mungkin memicu nyeri dada. Namun, sebelum kematiannya, korban telah mengklaim bahwa untuk jarak tertentu dia telah naik sebuah truk.”

Hasil otopsi menerangkan bahwa penyebab kematian Ranveer adalah serangan jantung. “Otopsi mengungkapkan serangan jantung sebagai penyebab kematian, tetapi mengingat riwayat perjalanannya, kami menganggap bahwa kelelahan karena perjalanan jauh mungkin telah memicu kondisi jantungnya,” jelas petugas.

Adik Ranveer yang bernama Sonu Singh mengatakan, kakaknya bekerja di Tughlakabad, Delhi selama tiga tahun terakhir.** Baca juga: 5 Fakta Raja Thailand yang Karantina Bersama 20 Selir di Hotel Mewah

“Dia berangkat ke desa pada Kamis pagi sekira pukul 03.00 dengan berjalan kaki. Kami adalah petani miskin, tidak tahu bagaimana anak-anaknya akan bertahan hidup tanpa penghasilan ayah mereka.” (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email