oleh

Ilmuwan Tunjukkan Bukti Nenek Moyang Orang Amerika Berasal dari Tiongkok

image_pdfimage_print

Kabar6-Pada studi yang diterbitkan dalam jurnal Nature disebutkan, mumi Tarim Zaman Perunggu yang ditemukan di daerah Xinjiang, Tiongkok, menunjukkan mumi ini bukan keturunan Indo-Eropa yang bermigrasi ke daerah tersebut, tapi mereka kemungkinan nenek moyang orang Amerika asli.

Mumi Tarim ini, melansir Nature, memiliki kesamaan genetik dengan orang yang tinggal di Siberia dan orang Amerika asli. Meski awalnya ilmuwan berpikir orang-orang Tarim ini datang dari Barat, pengurutan DNA menunjukkan mereka sebenarnya berasal dari tempat di mana mereka ditemukan, di gurun pasir Tiongkok barat.

Disebutkan, mumi Tarim ini dikubur dalam peti kayu berbentuk kapal. Makam mereka di pemakaman Xiaohe ditandai dengan tiang kayu tegak yang menyerupai dayung. Mumi-mumi tersebut merupakan bagian dari kebudayaan yang unik.

Menurut penelitian, budaya Zaman Perunggu mereka bukan bagian dari cabang terpencil Indo-Eropa awal. Meskipun kuburan orang Tarim ditemukan seorang pemburu di daerah yang sekarang berpasir dan gersang, 4.000 tahun lalu tempat itu merupakan daerah yang hijau, bertengger di sepanjang tepi sungai.

Penjelajah Eropa adalah yang pertama kali menemukan mumi Tarim awal di gurun Taklamakan di Tiongkok barat pada saat itu. Mumi ini memiliki rambut merah atau pirang dan fitur non-Asia, sehingga dianggap bahwa orang-orang ini berasal dari Barat.

Namun penelitian terbaru, hanya pada mumi yang berada di kompleks makam Xiaohe di tepi timur Taklamakan, menunjukkan bahwa mereka memang berasal tidak jauh dari daerah tersebut, meskipun mereka tetap berada dalam kelompok yang berbeda secara genetik selama beberapa waktu.

Beberapa mumi ditemukan dengan potongan keju di leher mereka, mungkin menandakan makanan yang mereka perlukan saat mereka melakukan perjalanan menuju alam baka. ** Baca juga: 24 Hari Hilang di Laut, Pria Asal Dominika Bertahan Hidup dengan Saus Tomat dan Kaldu Blok

Delta DNA dari 13 mumi tertua, dari sekira 4.000 tahun lalu menunjukkan tidak ada percampuran genetik dengan orang di daerah terdekat, menurut penulis Choongwon Jeong, ahli genetika populasi di Universitas Nasional Seoul.

Para peneliti sekarang menyatakan, orang-orang Tarim adalah keturunan dari Eurasia Utara Kuno (ANE), orang-orang dari era Pleistosen yang sebagian besar menghilang sekira 10 ribu tahun yang lalu, tepat setelah akhir Zaman Es terakhir, ketika gletser mencair di mana-mana di belahan bumi utara.

Gen dari individu-individu ANE ini sekarang hanya ada dalam genom beberapa masyarakat masa kini, yaitu di antara masyarakat adat di Siberia dan Amerika, menurut para peneliti.

Cekungan Tarim berfungsi sebagai persimpangan pertukaran budaya antara Timur dan Barat di Zaman Perunggu. Potongan jaring ikan kuno ditemukan di situs Tarim. Ini terkait dengan praktik mereka mengubur orang di peti mati berbentuk perahu.

Tiang kayu berbentuk dayung yang dipancang di kuburan mereka diperkirakan sebagai pengakuan atas sungai yang memberi mereka kehidupan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email