oleh

Ilmuwan Tiongkok Lakukan Eksperimen dengan Suntikkan Virus Corona ke Anak Babi

image_pdfimage_print

Kabar6-Peneliti dan ilmuan di Tiongkok sedang melakukan eksperimen untuk penelitian dengan memasukkan virus corona ke anak babi. Setelah disuntik, anak babi tersebut akan dijadikan santapan babi dewasa lainnya.

Lantas, apa tujuan penelitian itu? Menurut laporan, melansir Dailystar, penelitian yang diterbitkan oleh Institute Virolory Wuhan tersebut dilakukan ilmuwan untuk menyelidiki penularan lintas spesies virus corona. Penelitian ini dilakukan untuk mengamati wabah virus corona yang mungkin menyerang peternakan di Tiongkok.

Para ilmuwan dalam penelitian itu menuliskan, “Studi ini menyoroti pentingnya mengidentifikasi keanekaragaman dan distribusi virus corona kelelawar untuk mengurangi wabah di masa depan.”

Meskipun diyakini bahwa lonjakan terjadi setelah virus itu menyebar dari hewan ke manusia. Namun beberapa meyakini bahwa virus itu sebenarnya buatan dan lepas dari sebuah laboratorium di Wuhan.

Disebutkan, pemerintah Inggris tak bisa mengabaikan prihal tuduhan virus yang lolos dari laboratorium. Meskipun pada kenyataanya, Tiongkok berulang kali menyangkal tuduhan itu.

Pemerintah Tiongkok selalu mengatakan dengan tegas bahwa tidak ada kebocoran virus yang terjadi di laboratorium negaranya. Diketahui, laboratorium yang meneliti virus corona itu dibuat pada 2002 dan 2003 setelah wabah SARS muncul.

Sementara pakar keamanan hayati AS bernama Profesor Richard Ebright dari Institute Mikrobiologi Warksman Universitas Rutgers, New Jersey, AS mengatakan, jika virus itu tidak diciptakan di laboratorium, virus itu bisa lolos dari sana ketika dianalisis. “Pengumpulan virus, kultur, isolasi atau infeksi hewan akan menimbulkan risiko besar pekerja laboratorium dan masyarakat.”

Tetapi banyak ilmuwan mengatakan, mereka tidak percaya virus itu berasal dari laboratorium, sebab hingga sekarang tidak ada bukti. Namun anehnya, sebuah penelitian yang menyoroti virus corona mengatakan, 13 dari 41 orang pertama yang terifeksi virus corona tidak memiliki kontak dengan pasar yang dituduh sebagai sumber virus.

“Tampaknya jelas bahwa pasa hewan di Wuhan bukan satu-satunya asal virus tersebut,” kata Dr. Cao Bin. ** Baca juga: Saat Naik Mobil Pribadi, Haruskah Pakai Masker?

Hingga kini, Tiongkok belum menemukan dan belum mengungkapkan dari mana asal mula virus itu, mereka hanya melaporkan bahwa sumber utamanya adalah kelelawar. Bahkan ada juga yang mengatakan dari ular, hingga trenggiling.

Mereka juga sudah melakukan penelitian virus corona di kelelawar sejak 2011, dan diterbitkan pada 2017 silam, sebelum menjadi wabah menular ke seluruh dunia.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email