oleh

HUT Tangsel ke-13, Ini Empat Masalah Klasik Perkotaan

image_pdfimage_print

Kabar6-Pengamat tata kota asal Universitas Terbuka, Pamulang, Agus Susanto mengatakan ada empat persoalan mendasar yang menjadi pekerjaan rumah dan mesti diberesi pemerintah daerah setempat. Hal itu disampaikan bertepatan dengan Hari Jadi Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ke-13.

“Perkembangan permukiman yang masif walaupun masa pandemi tetapi tidak teratur,” katanya saat dikonfirmasi kabar6.com, Jum’at (26/11/2021).

Agus menerangkan, sehingga membentuk pertumbuhan perumahan tak terbatas (urban sprawl) yang mengakibatkan in-efisien dalam pemanfaatan lahan, energi dan lain-lain.

Kedua, lanjutnya, pemenuhan kebutuhan air masih mengandalkan air tanah. Padahal punya potensi besar air permukaan seperti sungai dan setu. justru itu. Padahal ada Sungai Pesanggrahan, Kali Angke dan Sungai Cisadane.

“Masalahnya tidak ada kemauan saja,” terang Agus, dosen Perencanaan Wilayah dan Kota.

Ia menyebutkan empat masalah perkotaan di Tangsel. Yaitu, permukiman yang tidak teratur (leaffrog), penyediaan air bersih, penanganan sampah, dan soal transportasi.

Terpisah, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menjelaskan, semua berjalan sesuai dengan mekanisme alam. Satu pekerjaan selesai maka yang lainnya akan menunggu. Begitu juga tantangan.

**Baca juga: Tawuran di Pamulang Siswa SMP Ketangkap Bawa Corbek

“Memang sebagai wilayah kota hal-hal yang tadi disampaikan pengamat itu sangat faktual sekali,” jelasnya.

Kedepan soal yang berkaitan dengan ketimpangan pembangunan Tangsel terus akan diintervensi oleh program. “Di antaranya nanti diluncurkan ‘Kampung Membangun’ untuk mengatasi kesenjangan daerah perkotaan,” ungkap Benyamin.(yud)

Print Friendly, PDF & Email