oleh

HUT RI ke 68 Ala Ganespa, Upacara Mengapung di Situ Ciledug

image_pdfimage_print

Kabar6-Banyak cara yang bisa dilakukan oleh masyarakat, khususnya generasi muda, dalam memperingati detik-detik proklamasi HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus.

Seperti yang dilakukan oleh sekelompok OKP di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ini. Mereka sengaja menggelar upacara HUT Kemerdekaan RI ke 68 di di tengah Situ Ciledug, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ketua OKP Gugusan Alam Nalar Ekosistem Pemuda (Ganespa) Kota Tangsel), Dodi Haryanto, mengatakan upacara memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-68 secara mengapung di lahan resapan air Situ Ciledug.

“Kegiatan ini sebagai bentuk kecintaan kami terhadap alam. Karena bukan hanya bangsanya saja yang merdeka, lingkungannya pun harus merdeka,” kata Dodi, Sabtu (17/8/2013).

Masih kata Dodi, kegiatan ini rutin kami lakukan disetiap tahunnya, dengan tujuan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel lebih mencermati dalam kepeduliannya terhadap lingkungan.

“Karna bukan hanya bangsanya saja yang merdeka, lingkungannya pun harus merdeka,” kata Dodi.

Menurut Dodi, pencemaran lingkungan tidak dapat dibiarkan berlarut terlalu lama. Mengingat pencemaran air sudah terjadi diberbagai wilayah kecamatan.

Ditambah lagi pengahlifungsian situ-situ kerap terjadi yang mengakibatkan pendangkalan serta resapan dan daya tampung yang semakin berkurang.

Dirinya berharap, agar pemerintah daerah dapat lebih memperhatikan kondisi dan keberadaan situ yang ada. Ironisnya saat ini, banyak kepemilikan sertifikat lahan telah menggunakan bantaran situ untuk bangunan.

“Ini bentuk kami memerdekakan situ dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Harus secepatnya Pemkot Tangsel melakukan tindakan,” tegasnya.

Kegiatan berlangsung sejak pukul 08.00 WIB, para peserta upacara sudah terjun ke air untuk melakukan prosesi upacara. Sejumlah rangkaian acara pun dilakukan tanpa ada perbedaan dalam pengibaran bendera merah putih.

Lengkap pula seperti upacara umumnya ada komandan upacara, inspektur upacara, serta menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, dan pembacaan detik proklamasi.

Namun hal yang membedakannya adalah mereka melakukannya dengan cara mengapungkan badan di atas air, dan hanya menggunakan rompi pelampung.

Kegiatan yang dilakukan tersebut sempat mencuri perhatian warga yang melintas. Ketika proses pengibaran sang saka Merah Putihpun, sejumlah pengendara diminta untuk berhenti sejenak dengan bantuan sejumlah petugas Dishubkominfo Kota Tangsel serta lapisan elemen masyarakat.

Dan pada sore harinya sekitar pukul 05.00 WIB akan dilakukan juga upacara penurunan bendera.(yud)

 

Print Friendly, PDF & Email