oleh

Humvee Seberat 3 Ton Milik Tentara AS ‘Mendarat’ di Kebun Warga

image_pdfimage_print

Kabar6-Peristiwa mengejutkan terjadi tatkala sebuah kendaraan militer Humvee milik tentara Amerika Serikat (AS) yang didorong keluar dari pesawat pengangkut peralatan militer, mendarat di daerah perumahan warga, 11 kilometer jauhnya dari sasaran awal.

Kendaraan seberat tiga ton itu, melansir Skynews, jatuh di daerah yang sering digunakan oleh anak-anak untuk bermain di Johnsonville, North Carolina. Kendaraan tempur taktis tersebut mendarat di kebun belakang di antara dua rumah. Beruntung tidak ada yang terluka.

Para saksi mata melaporkan, mereka mendengar bunyi sangat keras ketika Humvee itu mendarat, sebelum parasut yang dirancang untuk memperlambat kejatuhannya jatuh di sekitarnya.

“Saya sedang berjalan, hal berikutnya yang saya tahu saya melihat satu parasut di sana dan kemudian saya mendengar bunyi keras,” kata Orie Blue, seorang saksi mata. ** Baca juga: Dianggap Punah Satu Abad yang Lalu, Kura-kura Raksasa Zaman Dinosaurus Kembali Muncul

Saksi mata yang lain menambahkan, “Setelah suara keras saya berbalik dan melihat sebuah balon besar seperti datang ke arah rumah di sini. Saya panik karena saya pikir itu akan menimpa rumah atau menimpa diri saya. Saya tidak tahu benda apa itu.”

“Ini adalah tempat di mana anak-anak kami biasa bermain dan berlarian,” terang seorang penduduk bernama Shatwana Ross. “Untungnya, mereka sedang di sekolah ketika ini terjadi, karena itu biasanya jadi tempat mereka bermain.” .

Diketahui, Humvee tersebut dijatuhkan oleh pesawat kargo C-17 sebagai bagian dari latihan oleh tentara dari Direktorat Uji Operasi Udara dan Khusus Tentara AS. Pesawat itu berbasis di Pangkalan Udara Bersama Charleston dan zona penurunan kendaraan tempur itu seharusnya berada di Fort Bragg.

Seorang juru bicara Fort Bragg mengatakan, insiden itu sedang diselidiki. “Kami tengah mencari tahu bagaimana itu terjadi,” kata Michael Novogradac, juru bicara Komando Uji Operasional Angkatan Darat AS.

Sementara juru bicara Fort Bragg yang bernama Tom McCollum mengatakan, “Semuanya berjalan seperti yang direncanakan kecuali untuk pelapasan yang terlalu dini ini.” (ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email