oleh

HMZ & Abdul Syukur Idola, Tapi WH Jadi Penentu Suara

image_pdfimage_print

Kabar6-Meski masa jabatan Wahidin Halim sebagai Walikota Tangerang akan segera berakhir, namun sosok yang akrab dengan sebutan WH tersebut kiranya masih memiliki pengaruh besar dalam konstalasi politik di Pilkada Kota Tangerang 2013.

Demikian dikatakan pengamat politik dari Universitas Muhamadiyah Tangerang (UMT) Memet Chumaidi, Jumat (8/2/2013).

“WH masih berpengaruh besar di Pilkada Kota Tangerang Agustus mendatang. Pasalnya, WH menjalani dua periode kepemimpinannya nyaris tanpa celah,” ujar Memet lagi.

Artinya, kata Memet, warga Kota Tangerang memang sangat mengharapkan sosok potensial yang bisa mengimbangi WH untuk memimpin kota bervisi Akhlakul Karimah itu kedepan. Maka dari itu, WH bia jadi figur penentu siapa yang akan menggantikan posisinya kedepan.

“Komentar WH disejumlah media terkait belum adanya sosok yang merakyat untuk memimpin Kota Tangerang kedepan, kemungkinan telah menjadi debat kusir panjang di inner circle kandidat masing- masing,” ujarnya lagi.

Dalam pengamatannya, Memet Chumaidi menilai bahwa Wakil Walikota Arif Wismansyah sebagai incumbent belum bisa mewakili pola dan karakteristik kepemimpinan WH.

Sedangkan Sekda Kota Tangerang, Harry Mulya Zein yang merasa anak didik WH juga masih kalah dalam pamor kualitas melawan WH. Dan, Abdul syukur sendiri sebagai adik kandung WH dalam kualitas kepemimpinan pemerintahan belum mampu menandingi.

“Namun demikian, dari sekian bakal calon tersebut bisa saling bersinergi dalam koalisi untuk saling melengkapi dan menutupi kelebihan dan kekurangan masing-masing kandidat,” ujarnya.

Namun, dari analisa Memet, dari sejumlah sosok yang digadang-gadang bakal maju dalam Pilkada Kota Tangerang, sosok Harry Mulya Zein bila disandingkan dengan sosok Abdul Syukur bakal mampu meraih suara maksimal.

“HMZ punya kekuatan birokrat yang cukup mapan. Sedangkan Abdul Syukur punya kekuatan politik yang matang dan tegas. Bila keduanya disandingkan, tentunya bisa meraup suara maksimal dan bisa mengalahkan sejumlah sosok lain yang juga bakal mencalonkan diri,” ujar Memet lagi.

Sementara, ditanya soal popularitas Direktur PDAM Tirta Benteng Ahmad Marju Kodri (AMK) dan Ketua DPD PKS Kota Tangerang, Hilmi fuad yang juga bakal mencalonkan diri sebagai Walikota Tangerang, Memet menilai keduanya merupakan figur fluktuatif alias naik turun.

“Popularitas AMK akan naik disaat dia menguasai sosialisasi lewat media dan reklame, namun akan turun lagi saat sosialisasi minim. Begitu pula dengan Hilmi Fuad, naik saat sosialisasi gencar, dan langsung turun saat PKS tersandung kasus daging sapi,” ungkap Memet.

Sementara, Ketua DPD Golkar Kota Tangerang, Abdul Syukur yang dikonfirmasi mengaku sangat mengapresiasi pendapat dan penilaian dari kalangan akademisi, pengamat politik serta Lembaga Kebijakan Publik yang ada di Kota Tangerang.

Namun demikian, sebagai kader partai, Syukur menyatakan akan tetap tunduk dan patuh dengan keputusan Partai Golkar, termasuk dengan siapa dia akan maju di Pilkada Kota Tangerang nanti.

“Satu hal yang harus sama-sama kita sepakati adalah, siapapun pemimpin Kota Tangerang nanti, dia haruslah amanah, tidak memperkaya diri serta merakyat,” ujar Syukur lagi.(rani)

 

Print Friendly, PDF & Email