oleh

HIPMI Lebak soal Larangan Mudik: Sektor Usaha Lesu Lebih Awal

image_pdfimage_print

Kabar6-Dalam upaya menekan penyebaran Covid-19 saat bulan Ramadan dan Idul Fitri, pemerintah mengeluarkan larangan mudik Lebaran terhitung mulai tanggal 6 sampai 17 Mei 2021.

Larangan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah.

Akan tetapi, menurut Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), larangan mudik yang kembali dikeluarkan oleh pemerintah pada tahun ini dipastikan berdampak pada sektor usaha.

“Tentu akan berimbas pada sektor usaha yang akan lesu lebih awal karena larangan mudik itu,” kata Ketua HIPMI Kabupaten Lebak Osep Mulyawan Karis saat berbincang dengan Kabar6.com, Sabtu (1/5/2021).

Sektor usaha akan lesu lebih awal dikarenakan para pekerja yang memutuskan untuk mudik lebih awal atau sebelum tanggal 6 Mei. Masyarakat sudah mulai mudik pada tanggal 2 hingga 5 Mei 2021 untuk menghindari penyekatan yang dilakukan petugas gabungan.

“Sudah pasti sektor usaha pada bulan ini lesu, tidak ada geliat. Kemungkinan untuk bangkit dan normal lagi membutuhkan waktu yang lumayan lama, setidaknya setelah arus balik Lebaran, dan ini pasti akan terjadi,” papar pria yang juga Ketua Airsoft Banten ini.

Kata dia, perusahaan pun akhirnya memilih meliburkan karyawan lebih awal, semata-mata tidak lain untuk mengurangi kerugian yang lebih banyak

“Kalau operasional perusahaan tetap dijalankan tetapi mitra mereka yang lain libur, otomatis kan barang atau jasa tidak bisa dijual,” jelas Osep.

Sebenarnya menurut dia, pemerintah tak perlu mengeluarkan larangan mudik Lebaran. Larangan tersebut dinilai karut marut lantaran masyarakat tetap melakukan mudik.

**Baca juga: Peringati Nuzulul Quran, Jarum dan Batalyon Mandala Yudha Santuni Anak Yatim

“Tidak perlu ada larangan mudik, harusnya diwajibkan saja semua pemudik pada semua jasa transportasi menjalani tes Covid-19. Sekarang larangan mudik dipaksakan, tetapi masyarakat ya tetap saja mudik,” tandas Osep.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email