oleh

Hindari Botol Air Minum Terpapar Sinar Matahari

image_pdfimage_print

Kabar6-Meskipun air dan matahari sama-sama komponen penting yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi vital tubuh, minuman air dalam botol sebaiknya jangan terus menerus terpapar sinar matahari.

Mengapa demikian? Bahan kimia industri BPA atau bisphenol-A yang ada dalam plastik, melansir Kompas, dinilai dapat membahayakan tubuh. Namun, kebanyakan botol kemasan plastik tidak mengandung bahan kimia ini. BPA lebih sering ditemukan pada botol polikarbonat.

Efek negatif lainnya ketika minum air dalam botol yang terus menerus terpapar sinar matahari adalah berpotensi menumbuhkan bakteri berbahaya karena ekstremnya panas dari sinar matahari. Namun, hal ini bergantung pada spesies bakterinya.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan pada jurnal Food Chemistry, meneliti efek paparan sinar matahari terhadap migrasi kimia pada botol air minum PET. Para peneliti dari Arizona State University menggunakan botol air minum PET dengan air normal dan air berkarbonasi.

Diketahui, PET (Polyethylene Terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik berwarna jernih, tembus pandang/transparan seperti botol air mineral, botol minuman, botol jus, botol minyak goreng, botol kecap, botol sambal, dan hampir semua botol minuman lainnya. Botol air minum tersebut kemudian dibiarkan terkena paparan sinar matahari dan diteliti pada hari kedua, keenam dan ke-10.

Hasilnya, botol minum PET dengan air biasa tidak menunjukkan efek-efek berbahaya setelah terpapar sinar matahari dan tidak terdeteksi adanya aldehid, yaitu salah satu kelompok senyawa karbonil yang memiliki gugus karbonil, berikatan dengan atom hidrogen pada ujung rantai induknya.

Aldehid merupakan salah satu kelompok senyawa karbon yang memiliki gugus karbonil. Gugus tersebut terletak di ujung rantai karbon induk yang diakhiri dengan atom hidrogen.

Namun botol minum berisi air berkarbonasi memberi efek-efek berbahaya setelah terpapar sinar matahari. Sebab, karbon dioksida dalam air dipenuhi oleh migrasi kimia.

Meskipun demikian, studi yang dilakukan pada 2008 menunjukkan bagaimana tingkat panas ekstrem dapat meningkatkan pelepasan antimon (kontaminan yang diatur) dalam botol PET.

Institut Kesehatan Nasional Amerika Serikat pernah mengatakan, antimon dalam dosis ekstrem bisa menjadi racun. Para peneliti kemudian meneliti pelepasan antimoni tersebut pada suhu berbeda.

Suhu selama musim panas, suhu di dalam mobil, suhu pada ruangan tertutup, serta garasi dinilai bisa meningkat hingga 65 derajat Celcius (di Arizona). Suhu tersebut bisa meningkatkan pelepasan antimon dari botol PET. Tapi, hanya sedikit antimon dalam botol PET yang dilepaskan ke dalam air.

Pada 2014, para ilmuwan menemukan tingkat antimon dan BPA yang tinggi pada botol air PET di Tiongkok. Kemudian pada 2016, para ilmuwan di Meksiko menemukan jejak antimon dalam air. Untuk kedua studi tersebut, air sama-sama dites pada kondisi di atas suhu 65 derajat Celcius dan hasilnya lebih buruk.

Menurut Asosiasi Air Botol Internasional, botol air idealnya disimpan pada suhu yang sama dengan suhu ketika disimpan di toko atau supermarket, di mana botol itu dijual. ** Baca juga: Ternyata Ini Alasan Kenapa Sesama Kaum Hawa Suka ‘Nyinyir’

Agar lebih aman, minumlah air dari gelas kaca, tembaga atau baja karena lebih minim risiko kesehatan.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email