oleh

Hii…Pasukan Elite Inggris Temukan 50 Kepala dalam Tong Sampah di Suriah

image_pdfimage_print

Kabar6-Pasukan elite Inggris SAS dikabarkan menemukan pemandangan yang sangat mengerikan saat mereka bertugas dalam operasi melawan kelompok ISIS.

Salah satu sumber, melansir mirror.co.uk, mengatakan bahwa pasukan SAS menemukan 50 kepala wanita Yazidi dalam tong sampah. Para korban disinyalir adalah wanita yang dijadikan budak seks oleh ISIS. Disebutkan, ISIS mengeksekusi puluhan wanita di dekat benteng pertahanan terakhirnya di Baghouz, Suriah. Masih menurut sumber tadi, ISIS dengan sengaja memenggal kepala wanita Yazidi tersebut, dan membuangnya di tempat sampah agar pasukan SAS bisa menemukannya.

“Aksi pembantaian pengecut dan memuakkan. Ini begitu jauh dari pemahaman manusia pada umumnya,” ungkap sumber tadi.

Diketahui, pasukan elite Inggris yang dibentuk sejak 1 Juli 1941 ini menyerang ISIS dengan menembakkan 600 mortar dan puluhan ribu peluru senapan mesin. Serangan pasukan SAS ini dikabarkan menewaskan hingga 100 anggota ISIS di Baghouz.

Penyerangan yang dilakukan selama dua hari itu sudah menewaskan 37 anggota ISIS dan menghancurkan 19 fasilitas mereka. Salah satunya adalah pusat komando Baghouz.

Setelah mendapat bantuan dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF), SAS semakin kuat menggempur ISIS. Karena semakin terdesak, kelompok militan ini pun akhirnya menggunakan sebuah terowongan untuk melarikan diri

Namun ISIS tidak bisa kabur dari pasukan SAS karena bisa mengidentifikasi terowongan yang mereka gunakan melalui sebuah drone. Tidak hanya itu, pasukan SAS pun memanfaatkan teknologi biometrik untuk mengidentifikasi petinggi-petinggi ISIS.

Sebelum menyerang ISIS di Suriah bersama pasukan SDF, pasukan SAS pun pernah menggempur ISIS di Afghanistan pada 2018 lalu. Pertempuran antara pasukan SAS dan ISIS di Afghanistan pun tidak kalah brutal. Salah satu sumber mengatakan seorang anggota SAS memenggal kepala anggota ISIS dengan menggunakan sekop karena kehabisan amunisi saat bertempur.

Saat itu, SAS yang sedang berpatroli diserbu oleh ISIS. Mereka kemudian bersembunyi di sebuah peternakan dan menggunakan benda apa pun untuk menghadapi ISIS. Sebelumnya, baku tembak antara keduanya terjadi selama enam jam.

Nasib pasukan ISIS sudah berada di ujung tanduk. Wilayah yang mereka kuasai pun semakin habis dan posisi mereka semakin terdesak. Sementara itu, pasuka SDF masih bertekad akan menumpas habis ISIS hingga ke akar-akarnya.

Kekalahan ISIS pun mendatangkan polemik baru terkait nasib warga negara asing yang menjadi anggota ISIS. Beberapa negara di Eropa dan Amerika menolak kepulangan warga eks ISIS karena dianggap sebagai ancaman bagi keamanan negara. ** Baca juga: Belum Ada yang Disahkan WHO, Banyak Ilmuwan Suntikkan Vaksin COVID-19 Secara Ilegal

Hingga saat ini, belum ada kepastian mengenai nasib mereka setelah ISIS benar-benar habis ditumpas.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email