oleh

Herlina Mustikasari, Ketua Umum Magma

image_pdfimage_print

Kabar6-“Dengan membaca kita akan menjadi lebih bijaksana”. Ini adalah ucapan pertama dari Herlina Mustikasari, pendiri sekaligus Ketua Umum Komunitas TBM Magma (Masyarakat Gemar Membaca) Tangerang Selatan (Tangsel).

Herlina sekaligus pemilik lisensi Easy Reader Indonesia dan Rapid Reader Malaysia, serta brand busana Satwikka, yang banyak menyerap tenaga kerja lokal masyarakat sekitar BSD City, Serpong, Tangsel.

Ditemui kabar6.com di Easy Reader BSD City, ibu 5 anak ini banyak bercerita tentang pengalamannya, mulai dari memperkenalkan huruf kepada anak-anak, hingga mengajak masyarakat Tangsel agar gemar membaca.

“Kebetulan latar belakang pendidikan saya adalah ilmu bahasa. Dimulai dengan gelar S1 bahasa Perancis IKIP Jakarta, S2 & S3 Universitas Kebangsaan Malaysia Fakultas Linguistik, dan saya ingin ilmu yang saya miliki bisa bermanfaat bagi masyarakat luas,” tuturnya.

Sejatinya, Herlina mulai menerapkan ilmu bahasa yang dimilikinya sejak tahun 1997, saat dia dan keluarganya masih tinggal di negri jiran, Malaysia.

“Di Malaysia orang menggunakan bahasa Melayu dan Inggris. Uniknya, meski berbahasa Melayu, ejaan huruf dilakukan dalam bahasa Inggris, sehingga anak-anak seringkali mengalami kesulitan dalam membaca, termasuk anak saya waktu itu. Hingga, saya mencoba menerapkan sistem ejaan dan kosa kata yang bisa cepat dimengerti oleh anak saya,” ujar Herlina.

Mengenalkan huruf dengan cara mendongeng atau bercerita, menjadi langkah awal Herlina. Siapa sangka sistem pembelajaran yang diterapkannya bisa dengan mudah dicerna dan dimengerti oleh sang anak.

“Anak-anak saya sudah bisa membaca di usia 4 tahun. Sehingga banyak dari orang tua yang menginginkan metode serupa diajarkan kepada buah hati mereka. Dari sinilah berdiri Rapid Reader pertama di Malaysia,” ungkap ibu dari 5 orang anak ini sedikit bernostalgia.

Tahun 2000, Herlina kembali ke tanah air. Diapun mulai membangun Rapid Reader di Indonesia. Pertama kali buka di Pondok Indah, respon masyarakat sangat baik, bahkan banyak murid yang berada di posisi daftar tunggu.

Selanjutnya, Herlina mulai berekspansi ke BSD City dengan membuka Easy Reader di Anggrek Loka.

“Di BSD City saya memakai nama Easy Reader, tetapi konsep dan sistem pembelajaran serta buku-buku sama dengan yang digunakan di Rapid Reader. Dengan membangun mitra kerja, Easy Reader saat ini telah memiliki 25 cabang di berbagai ibu kota provinsi di Indonesia,” ucap Herlina.

Kesenangan Herlina akan ilmu literasi atau baca tulis tidak sampai di situ. Di lingkungan tempat tinggalnya di kawasan Tangerang Selatan (Tangsel), Herlina mulai memikirkan bagaimana mengajak masyarakat agar gemar membaca.

Diungkapkannya, semua ilmu bisa didapat dari buku-buku bacaan, oleh sebab itu untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, masyarakat harus gemar membaca, khususnya anak-anak. Dari sinilah timbul keinginan untuk membuat taman bacaan yang dikelola sendiri oleh masyarakat.

“Kebetulan Walikota Tangerang Selatan, Ibu Airin memiliki program yang sama, hingga akhirnya saya dipilih menjadi Ketua Umum Magma. Bersama pengurus Magma lainnya saya mulai mendirikan taman-taman bacaan di beberapa lokasi,” ungkap Herlina.

TBM Magma mulai tumbuh dimana-mana, di antaranya ada di Pamulang, Pondok Aren, Serpong dan Ciputat. Sejak berdiri tahun 2010, hingga saat ini TBM Magma telah berjumlah 61 unit, tersebar di semua kecamatan di Tangerang Selatan.

Pihaknya sangat bangga, bahwa ternyata tidak hanya masyarakat yang memiliki keinginan besar dalam membaca, banyak juga dukungan dari perusahaan-perusahaan yang berada di kawasan Tangsel.

“Seperti Smartfren yang mendukung penuh TBM portal online, atau penerbit Gramedia yang banyak memberi bantuan buku-buku bacaan,” tutur Herlina.

Hingga saat ini, Herlina masih terus berupaya membangun masyarakat gemar membaca, untuk itu Herlina tak putus ide dalam mengembangkan TBM Magma di Tangerang Selatan.

“Saya ingin TBM Magma tidak saja menjadi tempat untuk membaca dan menambah wawasan, tetapi juga dapat membangun pemberdayaan masyarakat Tangsel,” ucapnya menambahkan.

Soal kesuksesannya dalam bisnis, Herlina berhasil menciptakan brand busana muslim ‘Satwikka’, yang kini sudah memiliki 17 distributor di kota-kota besar di Indonesia. Satwikka mulai dikembangkan Herlina sejak tahun 2012.

“Awalnya karena saya suka menggambar untuk menyegarkan otak, sampai akhirnya gambar tersebut saya aplikasikan menjadi busana muslimah untuk saya pakai, ternyata banyak yang suka dan mulai pesan hingga sekarang menjadi besar, Alhamdulillah,” ujarnya sambil tersenyum. **Baca juga: Ahmad Shawqi, Wakil Rakyat Pecinta Muay Thai.

Biodata

Nama:
Herlina Mustikasari

Status:
Menikah, dan Ibu dari 5 orang anak

Pendidikan:
S1 IKIP Jakarta Jurusan Bahasa Perancis
S2 Universitas Kebangsaan Malaysia, Linguistik
S3 Universitas Kebangsaan Malaysia, Linguistik

Jabatan:
Pemilik Easy Reader Indonesia
Pemilik Rapid Reader Malaysia
Ketua Umum TBM Magma Tangsel
Pemilik brand busana muslim Satwikka
Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan&Anak Tangsel
Dosen Linguistik Bahasa Perancis UMS Malaysia dan UNJ Jakarta

Penghargaan:
Wanita eksekutif versi majalah Dewi 2003
Juara 1 Ibu teladan versi Wings Indonesia 2004
Juara 3 Wanita Wira Usaha versi Majalah Femina-BNI 2008
Juara 1 Pengelola TBM Tingkat Nasional Kementerian Pendidikan RI 2010
Juara 2 Pengelola Paud Tingkat Nasional Kementerian Pendidikan 2011

Motto:
Tak akan pernah sia-sia menabur amal, ibadah dan usaha.(asri)

Print Friendly, PDF & Email