Kabar6-Angka ketidak puasan terhadap kepemimpinan Gubernur Banten, Wahidin Halim dan Wakil Gibernur Banten, Andika Hazrumy cukup mencengangkan, mencapai 39,3 Persen. Berbeda pada indeks kepuasan masuarakat di Provinsi Banten yang hanya mencapai 35,7 persen.
Hal itu sebagaimana hasil survei yang dilakukan oleh lembaga Voxpol Center yang kemudian dirilis oleh DPD Demokrat Banten, yang notabene-nya adalah partai pengusung Wahidin Halim-Andhika Hazrumy, pada Pilkada 2017 lalu.
Dimana, angka ketidakpuasan terhadap kepemimpinan keduanya justeru lebih tinggi dibanding yang merasa puas.
Dosen Fisip Untirta, Leo Agustino menilai lumrah jika ada sebuah partai yang justru mengkritisi pemimpin yang pernah diusungnya.
Menurutnya, kritisi atau hasil survei yang pernah dikeluarkan oleh dikeluarkan oleh DPD Demokrat Banten itu juga merupakan bagian dari kontrol untuk mengetahui indeks kepuasan masyarakatnya selama memimpin.
Tanpa adannya masukan tersebut, kata dia, roda pemerintahan seolah menjadi boomerang didalam tubuh partainya sendiri.
“Justeru bagus. Memang harus seperti itu sikap partai terhadap sosok yang pernah diusungnya. Jika benar ya katakan benar, namun begitu juga sebaliknya,” kata Leo, kepada Kabar6.com, Senin (25/3/2019).
Menurutnya, soft kritik yang dilakukan partai Demokrat itu, agar kedepan kembali memperoleh kesempatan untuk mencalonkan pemimpinnya pada Pemilu 2024 nanti, berbeda terjadi pada tahun 2019 ini, partai hanya menjadi partai pendung bagi Capres dan Cawapres nomor 2.
Ketua Bappilu Demokrat Banten, saat ditemui di DPD Demokrat Banten, Azwar Anas mengatakan, hasil yang dikeluarkannya itu benar rill dan dilakukan oleh lembaga independen, bukan oleh Partai Demokrat Banten sendiri.
Menurutnya, berdasarkan hasil survei tersebut menyebutkan, selama dua tahun kepemimpinan Wahidin Halim-Andhika Hazrumy, hanya 35,7 persen masyarakat saja yang merasa puas. Sedangkan yang merasa tidak puas, sebesar 39,3 persen.
Sangat tidak puas 2,0 persen, sangat puas 2,2 persen, dan tidak menjawab 20,8 persen.
Dalam metode penelitian yang melibatkan 2.500 respondent dengan metode multistage random sampling, dan margin of error 2 persen, Ada tiga point yang menonjol, pertama sulit mencari lapangan pekerjaan sebesar 31.5 persen.
Kedua, harga kebutuhan pokok mahal sebesar 30.6 persen. Ketiga, jalan raya rusak atau tidak memadai 9,4 persen.
“hasil survei ini menjadi bahan evaluasi ke depan kita (Partai Demokrat). Bagaimana kita menyampaikan secara terperinci program gubernur kepada masyarakat,” kata Azwar.
Kinerja WH yang tidak memuaskan masyarakat ini, di anggap Anas mempengaruhi kinerja partai jelang Pileg dan Pilpres.
“Dari 14 target kursi DPRD Banten, kurang tiga. Pandeglang kurang satu, Tangsel kurang satu, lalu Kabupaten Tangerang kurang satu,” ujarnya.**Baca juga: Astaga, Oknum Petugas Damkar Tangsel Minta Uang Kopi.
Hasil Survei yang menempatkan kepuasan WH-Andika Hazrumi yang dibilang rendah, di anggap sebagai self kritik yang seharusnya meningkatkan kinerja Pemprov Banten.(Den)
