oleh

Harga Sembako di Banten Terus Meroket

image_pdfimage_print

Kabar6-Harga sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Banten terus meroket hingga memasuki hari ketiga bulan puasa.

 

Diakui oleh Kepala Disperindag Banten, Mashuri, sejak awal Ramadan, sejumlah bahan pokok terus mengalami peningkatan. Sabtu (20/6/2015)

 

Bahan pokok yang mengalami peningkatan antara lain gula pasir, sebelumnya Rp12.000 per kilogram Rp13.000 ribu per kilogram. Cabai merah kriting yang sebelumnya Rp33 ribu per kilogram, naik menjadi Rp35.667 per kilogram. Sementara cabai merah biasa yang semula Rp31 ribu per kilogram, menjadi Rp33 ribu per kilogram. Untuk cabai rawit hijau dari Rp21 ribu per kilogram, naik hingga Rp24 ribu per kilogram.

 

“Stok di pasar semakin menurun sedangkan permintaan semakin tinggi. Di mana sebelumnya, distributor hanya mengirimkan 20 ton gula/hari sedangkan pengiriman tersebut tak mampu memenuhi permintaan masyarakat,” kata Mashuri.

 

Harga bahan pokok lain yang mengalami kenaikan adalah beras KW I dari Rp9.000 per kilogram, menjadi Rp10.000 per kilogram. Beras KW II semula Rp9.000 per kilogram, kini menjadi Rp9.500 per kilogram. Sementara itu beras KW III dari Rp8.000 per kilogram, naik menjadi Rp9.000 per kilogram.

 

Untuk ayam negeri yang semula Rp31 ribu per kilogram, menjadi Rp35 ribu per kilogram. Menurut Mashuri, harga ayam akan terus mengalami kenaikan.

 

Untuk menekan kenaikan harga, kata Mashuri, ada beberapa strategi yang dilakukan pihaknya dan jajaran terkait, dengan melakukan Operasi Pasar (OP). Selama ini Bulog hanya melakukan OP beras saja. Maka kedepan, Bulog diperankan untuk melakukan OP komoditi lainnya seperti gula, minyak goreng, dan lain-lain.

 

“Kita juga akan berencana untuk melakukan pemantauan di kabupaten/kota terkait persediaan pokok di titik-titik pasar yang memberikan kontribusi. Bahkan, menjelang Ramadan ini kita punya posko pantau harga bersama dengan kabupaten/kota,” ujarnya. ** Baca juga: Bukber Warga Kolong Jembatan, Polisi Tidak Galak

 

Diharapkan dengan kenaikan tersebut, tidak ada oknum nakal yang menaikan harga sembako terlampau. (fir)

Print Friendly, PDF & Email