oleh

Hah, Wanita Inggris Pilih Menopause Dini

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Jika biasanya sebagian besar kaum wanita stres menghadapi menopause dini, tidak demikian dengan wanita di Inggris. Melansir Telegraph, para produsen pembalut di Inggris mengalami krisis setelah para wanita di sana memilih mengakhiri masa datang bulan mereka lebih cepat atau menopause dini.

Ya, sejak 2012, sebanyak 400 ribu wanita mulai mengkonsumsi pil kontrasepsi yang mengandung hormon progesteron untuk mempercepat menopause. Dikutip dari
CNN Indonesia, berdasarkan hasil studi Public Health Inggris, jumlah pencari menopause dini itu bahkan terus meningkat empat persen tiap tahun.

Imbasnya, terjadi pengurangan jumlah pembalut yang dijual di pasar. Data Kantar Worldpanel menunjukkan, total belanja pembalut mengalami penurunan yang cukup signifikan selama beberapa tahun terakhir.

Pada 2006, data penjualan pembalut tercatat sebanyak Rp900 miliar. Angka tersebut pada 2016 turun menjadi Rp691 miliar.

“Penggunaan sejumlah kontrasepsi jangka panjang berarti periode menstruasi perempuan akan lebih singkat dan ringan,” kata Natika Halil, kepala eksekutif the Family Planning Association.

Dijelaskan Natika, banyak yang merasa menikmati keuntungan ini, kenyamanan untuk tidak lagi mengonsumsi obat pereda haid. Ini akan sangat berguna bagi mereka yang sibuk seperti ibu pekerja.

Secara kuantitas, jumlah pembalut satuan yang dijual juga mengalami penurunan sebesar lima juta kemasan setiap tahun. Salah satu faktor yang disebut mendorong mempercepat menopause adalah karena wanita Inggris berkeyakinan dapat menghemat pengeluaran setiap bulan lantaran tidak perlu membeli pembalut, meski harga pembalut cenderung stabil.

Faktor lain terjadinya tren ini adalah kebijkan kontroversial Pemerintah Inggris pada 2015 yang menetapkan pajak barang mewah untuk pembalut. Berbagai protes dilakukan untuk menghentikan pemberlakuan pajak. Para penggiat feminisme berpendapat pembalut merupakan hal esensial bagi wanita alih-alih sebagai barang mewah. ** Baca juga: Whitehaven, Pantai Paling Bersih di Dunia

Uni Eropa kala itu menganjurkan Pemerintah Inggris mengalihkan pajak pembalut untuk kegiatan amal dan sosial dibanding masuk dalam kas negara.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email