oleh

Hadiri Gebyar Pemuda Mauk 2022, Komarudin Sebut Literasi Perkokoh Toleransi dan Harmoni

image_pdfimage_print

Kabar6-Ketua Dewan Pakar Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Kabupaten Tangerang Komarudin turut serta menyukseskan kegiatan Gebyar Pemuda Mauk 2022, di Kantor Kecamatan Mauk, Minggu 22 Mei 2022.

Acara dengan tema ‘Harmoni Literasi & Toleransi’ itu diadakan oleh Dewan Pimpinan Kecamatan Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPK KNPI) dan Relawan Literasi Indonesia (Relasi), serta dihadiri kurang lebih 300 peserta dari berbagai forum dan organisasi kepemudaan.

Hadir saat pembukaan acara, Komarudin tampak membagikan sejumlah buku, salah satunya, karya Syaikh Nawawi Al-Bantani Bahjatul Wasail: Penghantar Manusia Meraih Kebahagiaan Sejati.

“Syaikh Nawawi ulama Banten yang karyanya dikenal dan dikagumi dunia, tapi kadang kita sendiri sebagai orang Banten tidak tahu, tidak baca karya beliau,” katanya.

Komarudin mengatakan, kedalaman dan keluasan ilmu ulama asal Tanara, Serang, itu mesti dijadikan inspirasi dalam membangun budaya literasi. Karya-karyanya diakui dunia serta berkontribusi terhadap kemajuan peradaban Islam.

“Saya sangat mendukung kegiatan seperti ini, sebab menurut data UNESCO literasi kita masih sangat rendah, hanya 0,001 persen, artinya dari 1.000 orang cuma 1 yang rajin baca,” terangnya.

Atas kondisi tersebut, dia mengapresiasi seluruh pihak yang terus menggalakkan gerakan literasi seperti forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) mulai tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan, hingga kelurahan atau desa-desa.

Komar berharap, penggerak literasi yang kebanyakan terdiri dari kalangan anak muda mampu menumbuhkan minat baca masyarakat.

“Tema kita ini sangat relevan dengan kondisi saat ini. Di saat di negara lain terjadi konflik antar saudara, kita berupaya menguatkan harmoni dan toleransi melalui budaya literasi,” jelasnya.

**Baca juga: Kesaksian Korban Kecelakaan Bus Maut di Ciamis yang Selamat

Komar meyakini budaya literasi yang tinggi mampu memperkuat toleransi dan harmoni dalam kehidupan masyarakat. Sebab di samping memperluas wawasan, literasi disebut mencerahkan pikiran dan menghaluskan budi pekerti.

“Di depan kita ini (para narasumber) orang hebat semua. Seperti Kang Maman ini patut dicontoh karena telah banyak melahirkan banyak karya yang penting dibaca,” tandasnya.(eka)

Print Friendly, PDF & Email