oleh

Hadapi Lippo, Pengelola Amartapura Minta Bantuan Pemkab Tangerang

image_pdfimage_print

Kabar6-Pascapemutusan air bersih yang dilakukan pihak Lippo Group, sekitar 1500 penghuni Kondominium Amartapura, Lippo Karawaci Kabupaten Tangerang, resah.

Mereka, meminta Pemerintah Daerah setempat, agar segera turun tangan memediasikan antara pengelola Amartapura dengan perusahaan raksasa milik James Riyadi tersebut.

“Kami minta Pemkab Tangerang, turun tangan jadi mediator dalam menyelesaikan persoalan ini,” ungkap Ketua Perhimpunan Penghuni Kondominium Amartapura (PPKA), Andreas Susanto, kepada Kabar6.com, Kamis (12/2/2015).

Menurut Andreas, pihaknya mengaku keberatan atas harga air bersih yang dipatok sepihak oleh Lippo Group sebesar Rp12.050 permeter kubik.

Sedangkan, harga air sesuai dengan aturan yang berlaku, yakni hanya sekitar Rp6.600 permeter kubik.

“Kami keberatan dengan harga yang dipatok Lippo Group. Kalau kayak gini kan berarti kami diperas,” katanya. **Baca juga: Air Diputus, Penghuni Apartemen Amartapura Resah.

Dikemukakannya, pascapemutusan air itu, belasan ribu penghuni Amartapura, terpaksa harus membeli air bersih dari pihak lain dengan menggunakan mobil tangki. **Baca juga: Lippo Karawaci Sebut Amartapura Tunggak IPL Rp40 Miliar.

Langkah pemutusan air itu harusnya dipikirkan secara matang, karena dampaknya dapat menyengsarakan penghuni. **Baca juga: Pengurus Amartapura Sebut Lippo Juga Utang 20 Miliar.

“Penghuni sengsara dengan langkah Lippo Group ini. Mereka, kini harus membeli air dari pihak luar,” tandasnya.

Persoalan utang senilai Rp40 miliar itu, kata Andreas, sudah berlangsung sekitar Tahun 1999 silam.

Namun, pihak Lippo Group, juga mempunyai hutang service carge atau iuran sampah, kebersihan, keamanan dal lainnya, sebesar Rp20 miliar ke PPKA.

“Kalau bicara utang, mereka juga punya utang , karena dari 725 unit milik Lippo Group disini service carge nya belum dibayarkan,” imbuhnya.(ges/din)

Print Friendly, PDF & Email