oleh

Hadapi Bencana, Pemkot Tangsel Tak Punya Crisis Centre

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) masih lemah dalam basis pengumpulan data warga sekitar yang menjadi korban bencana. Pada musibah Tsunami Selat Sunda di Pantai Carita dan Tanjung Lesung kemarin puluhan warga menjadi korban.

Wakil Walikota Benyamin Davnie menyatakan, penanganan crisis centre telah dikomandoi Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Pemerintah Provinsi Banten. Delegasi yang diberikan kepada para camat di Kota Tangsel ternyata tak berjalan.

“Dan kedepannya akan kita tambah untuk tugas pendataan yang juga melibatkan tim Kominfo,” ungkapnya di RS Medika BSD, Kecamatan Serpong, Rabu (26/12/2018).

Menurutnya, tugas Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) kedepannya akan ditambah. Organisasi perangkat daerah tersebut ditugasi menghimpun data korban-korban bencana agar mudah diketahui masyarakat sekitar.

“(Evaluasi) kedepan akan bekerjasama dengan Diskominfo untuk pendataan dengan BPBD Tangsel,” jelasnya.

Rombongan relawan asal BPBD dan Satpol PP Kota Tangsel telah tiba duluan di lokasi bencana Tsunami Selat Sunda, Provinsi Banten. Di lokasi para relawan kebingungan saat ditanyakan kondisi nasib keluarga korban.

“Ini saran ya. Harusnya di Tangsel itu jangan dikirim evakuasi semua. Tapi bikin posko crisis centre di sini,” kata Badawi, pimpro relawan Satpol PP saat menghubungi wartawan.

Badawi bilang, relawan yang dikirim ke lokasi terdampak bencana Tsunami Selat Sunda hanya fokus pada kegiatan evakuasi. Padahal penanganan itu masih bisa dilakukan oleh Satpol PP.

Mestinya ada kelompok relawan yang dikirim fokus pada pendataan korban selamat maupun luka-luka hingga meninggal dunia.**Baca Juga: Ratusan Peserta Ikut Donor Darah di Kabupaten Tangerang.

“Banyak warga Tangsel yang meninggal lho. Banyak yang masih di rumah sakit. Bingung lah,” ujarnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email