oleh

Guru Olahraga SMPN 2 Cilegon Rakit Robot

image_pdfimage_print

Kabar6-Robot Terbang atau di kenal dengan Multirotor memukau para undangan di pameran Tehnologi Tepat Guna (TTG) tingkat Provinsi Banten yang di gelar di halaman Metropolis Towm Square (MTS), Cikokol, Kota Tangerang, Senin (19/5/2014).

Atraksi multirotor memukau tersebut dilakukan oleh Ibnu Zaki, salah satu peserta TTG dari Kota Cilegon. Pria ini tak lain adalah guru Olahraga honorer di SMP Negeri 2 Kota Cilegon.

Guru jebolan sarjana olahraga ini mendemonstrasikan hasil karyanya setelah pembukaan berlangsung di hadapan para pejabat Provinsi Banten dan perwakilan kepala daerah kabupaten dan kota yang hadir di TGT.

Ya, Ibnu Zaki mengaku kecintaannya terhadap dunia robot sudah berlangsung sejak dua tahun terakhir. Uniknya, kemampuan Ibnu Zaki tumbuh dari belajar secara otodidak tanpa berguru atau private maupun kuliah ke perguruan tinggi lainnya.

Multirotor hasil karya Ibnu bahkan sanggup terbang hingga selama 10 menit di udara, dengan ketinggian diatas 100 meter serta kekuatan baterai yang bisa diisi ulang selama 10 menit.

Ibnu juga mengklaim terus berimprofisasi guna melengkapi hasil karyanya dengan menambah GPS dan kamera pengintai, sehingga bisa memotret kondisi lapangan dari udara.

“Saya membuat ini berdasarkan otodidak. Dan, akan terus berimprofisasi guna lengkapi kelemahan sekaligus mengembangkan diri untuk melengkapi kebutuhan multirotor dengan peralatan elektronik seperti GPS dan camera,” terangnya.

Menurutnya, salah satu kendala yang dihadapinya adalah suku cadang yang di butuhkan masih didapat dengan cara impor, karena di Indonesia masih sulit didapatkan.

Sedianyam multirotor hasil karya Ibnu Zaki bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari pemantauan lingkungan hingga pemantauan arus lalulintas. Dan, Ibnu berharap hasil karyanya bisa diperbanyak untuk berbagai kebutuhan masyarakat.

“Multirotor ini bukanlah temuan pertama di dunia. Karena di dunia internasional, barang semacam ini sudah banyak beredar. Namun, ketika kita mampu memproduksi sendiri, kenapa tidak dikembangkan untuk kemaslahatan rakyat Indonesia,” ujarnya. **Baca juga: Polsek Cikupa Tangkap Pemerkosa Anak OKU Selatan.

Bila dibandingkan dengan barang pabrikan, multirotor hasil karya Ibnu Zaki ini masih jauh lebih murah atau Rp. 35 juta bila dibandingkan dengan barang pabrikan saat ini yang di jual dengan harga Rp. 40 sampai Rp. 45 juta rupiah per unitnya.(rani)

Print Friendly, PDF & Email