oleh

Guru Matematika di Singapura Masuk Penjara Gara-gara Tinju Muridnya yang Salah Jawab Soal

image_pdfimage_print

Kabar6-Teo Thuan Hoe (57), pria asal Singapura yang berprofesi sebagai guru kursus matematika, harus meringkuk di penjara selama empat hari setelah meninju seorang murid perempuan kelas dua sekolah dasar berusia delapan tahun.

Rupanya, murid perempuan yang tak disebutkan namanya itu salah menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Hoe. Melansir channelnewsasia, pengadilan distrik hanya memberikan Hoe hukuman penjara selama empat hari sebab pria tersebut mengaku bersalah di depan pengadilan pada 17 Oktober tahun lalu, atas tuduhan menyebabkan luka kepada muridnya.

Wakil Jaksa Penuntut Umum, Ernest Goh, menjelaskan bahwa Hoe diminta oleh ayah korban untuk mengajar matematika secara privat kepada anaknya sejak Januari tahun lalu. Ayah korban sendiri mendapatkan nama Hoe dari sebuah situs web. ** Baca juga: Pesawat Tujuan Doha Terpaksa Mendarat Darurat Setelah Ada Benda Misterius Bergantung di Sayap

Namun selama mengajar, Hoe telah melukai muridnya sebanyak dua kali. Goh mengungkapkan, insiden pemukulan pertama dilakukan Hoe pada 18 Maret 2022. Saat itu, Hoe sedang berada dalam ruangan berdua dengan muridnya. Saat salah memberi jawaban, awalnya Hoe memarahi murid itu. Saat memarahi, Hoe menjentikkan lengan kiri si murid, dan meninju lengan kirinya sebanyak dua kali.

Bahkan, Hoe memegang kepala muridnya dan mendorong ke arah meja. Semua aksi yang dilakukan Hoe membuat anak perempuan itu menangis kesakitan. Meski berada di ruangan tertutup, ternyata semua kekerasan yang dilakukan Hoe terekam kamera pengawas.

Anak perempuan itu segera memberitahu ayahnya bahwa Hoe memukul dirinya karena salah memberi jawaban. “Dia juga mengeluh lengannya sakit. Meskipun ayah korban mengira dia hanya sedang dramatis, dia memutuskan untuk mengamati pelajaran berikutnya dengan terdakwa melalui kamera CCTV,” jelas Goh.

Kemudian pada 22 Maret 2022 lalu, aksi kekerasan yang sama dilakukan lagi oleh Hoe. Saat itu ayah korban berada dalam rumah dan mendengar Hoe meninggikan suara terhadap anaknya. Ayah korban segera menghampiri Hoe setelah melihat semua kekerasan yang dilakukan pria itu melalui kamera pengawas. Hoe pun segera diusir dari rumah itu.

Keesokan harinya, ayah korban segera melapor polisi, dan dalam persidangan Hoe terbukti bersalah. Pengadilan menyatakan, kondisi korban yang baru berusia delapan tahun sangat rentan dengan pukulan Hoe. Pengadilan menyatakan, Hoe jauh lebih besar dan kuat dibanding korban.Akibat perbuatannya, Hoe diancam denda sebesar sekira Rp55,2 juta.

Hoe yang merasa menyesal lantas meminta agar dirinya tidak dijebloskan ke penjara. Namun pihak pengadilan telah memutuskan hukuman penjara selama empat hari.

Dalam pembelaannya, Hoe menjelaskan bahwa murid perempuan itulambat. Dia pun hanya ingin membantu orangtua si murid untuk mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi anak mereka.

“Ditambah ibunya adalah seorang guru bahasa Inggris. Dalam hati, saya berpikir bagaimana bisa seorang ibu membiarkan putrinya dalam keadaan ini. Standarnya mungkin standar taman kanak-kanak dan saya ingin membantunya,” tutur Hoe.

Usai kejadian ini, Hoe menyatakan hanya ingin melanjutkan masa pensiunnya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email