1

Guru Ini Aktif di Gerakan Anti Korupsi Melalui Karikatur

Demo PGSRI. (don)

Kabar6-Salah seorang guru yang mengikuti aksi menuntut keadilan hak insentif yang dilakukan Persatuan Guru Swasta Republik Indonesia (PGSRI) Kota Tangerang, pada Senin (11/9/2017) lalu, ternyata aktif menggalakkan gerakan anti korupsi.

Amrih Widada (56), pria 56 tahun tersebut mengajar di SMK Prima Unggul Kota Tangerang. Sejak awal 2017, ia meniti karirnya di dunia pendidikan yang harus menerima pahitnya peraturan baru di Kota Tangerang atas dihapusnya dana insentif guru swasta akibat peralihan pengelolaan yang diambil alih oleh Pemprov Banten.

Amrih yang mengajar di bidang Seni Budaya itu pun memiliki karya yang cukup diacungi jempol. Pasalnya, karya yang diikut sertakan dalam pameran 1.000 kartun anti korupsi pada gelaran pameran yang diselenggarakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Persatuan Kartunis Indonesia (PAKARTI) tersebut medapatkan penghargaan Rekor Muri.**Baca Juga: 2,3 Juta Kendaraan di Provinsi Banten Tunggak Pajak

“Saya berkarya karena hanya berharap setiap ada kasus korupsi segera ditindak dan adanya bukti penyelesaian kasus korupsi. Jangan hanya berita yang disuguhkan kepada rakyat tanpa harus ada penyelesaiannya. Rakyat sudah lelah, jangan sampai rakyat marah hingga turun tangan dan terjadi ceos seperti tragedi 1998,’’ jelas, Amrih Widada, kepada Kabar6.com ketika menunjukkan karyanya pada Rabu (13/9/2017).

Dengan adanya hilangnya insentif guru swasta di Kota Tangerang, ia harus membuka pasar online dalam menerima pesanan karikatur, air brush dan Job live Karikatur yang dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. (don)