oleh

Guru dan Kepala Sekolah di Kota Serang Takut Jalani Rapid Tes

image_pdfimage_print

Kabar6- Pelaksanaan rapid tes bagi guru dan tenaga pengajar pendidikan anak usia dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD) dan SMP di Kota Serang, pada Jumat (14/8/2020) hanya diikuti 94 tenaga pengajar terdiri dari guru dan kepala sekolah. Hasil tes ini sebagai prasyarat guru PAUD, SD dan SMP di Kota Serang untuk bisa mengajar pada sekolah tatap muka yang akan dilaksanakan pada 18 Agustus 2020.

Hingga Pukul 11.30 WIB, 106 tenaga pengajar yang dijadwalkan mengikuti rapid menolak datang dengan alasan takut.

Dari 94 kepala sekolah dan guru yang menjalani rapid tes, seluruhnya non reaktif atau negatif covid-19.

“Berdasarkan data, baru datang sebanyak 94 orang. Berstatus kepala sekolah dan guru SD dan SMP, yang diinstruksikan oleh Dindik. Hasilnya non reaktif semua,” kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinkes Kota Serang, Ratu Ani Nuraeni, dilokasi rapid test, Jumat (24/08/2020).

Dia mendapatkan informasi kalau guru dan kepala sekolah yang tidak mengikuti rapid test, dikarenakan takut dan khawatir akan hasilnya jika reaktif covid-19.

Sedangkan salah satu syarat digelarnya pembelajaran tatap muka, guru dan kepala sekolah harus ikut rapid tes dengan hasilnya non reaktif.

“Tadi saya mendengar dari rekan-rekan yang datang, (alasannya) takut di rapid. Bingung juga kita, kalau gurunya takut gimana muridnya. Sementara kegiatan belajar tatap muka, kita harus jamin gurunya itu sehat dulu,” jelasnya.

**Baca juga: PAUD dan SMP di Kota Serang Belajar Tatap Muka 18 Agustus.

Ratu Ani menjelaskan, idealnya pelaksanaan rapid tes untuk seluruh guru di Kota Serang selama satu pekan. Namun Dinkes hanya bisa mengikuti arahan dari Dindik.

“Harusnya satu mingguan, karena ada ribuan guru. Tapi kami hanya diinstruksikan Dindik 200 orang,” terangnya.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email