oleh

Gunakan Jalur Taman Sari, 13 Pendaki Gunung Pulosari Tak Miliki Izin

image_pdfimage_print

Kabar6-KRPH Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang menyebutkan 13 pendaki Gunung Pulosari dinyatakan ilegal. Selain tak memilik izin karena kawasan itu masih ditutup, mereka menggunakan jalur pendakian Taman Sari, Desa Cikoneng. Jalur pendakian itu belum dibuka secara resmi.

Pendakian Taman Sari merupakan jalur rintisan menuju Gunung Pulosari yang sempat disurvai oleh sejumlah tim diantaranya, Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung (Wanadri), Yayasan Bala Putra Salaka Negara, Perhutani, LMDH dan Pendaki Banten. Jalur itu layak didaki, namun masih dianggap berbahaya.

Pihak Balaputra Salaka Negara tak mengetahui adanya 13 pendaki yang menggunakan jalur Taman Sari. Mereka baru mengetahui setelah ramai enam dari 13 mahasiswa Untirta itu kabarkan hilang.

“Tidak diketahui (13 pendaki), diketahui setelah ada masalah yang dinyatakan 6 orang belum pulang,” kata Ketua Yayasan Bala Putra Salaka Negara Cakra Widiantara, Senin (12/11/2018).

Senada dengan KRPH Kecamatan Mandalawangi, Pihaknya menyebutkan 13 Pendaki tersebut ilegal karena tidak memiliki izin dari Perhutani atau lembaga yang bekerja sama dengan Perhutani. Cakra juga meminta untuk mencari tahu siapa pihak yang mengizinkan para pendaki menggunakan jalur Taman Sari.

“Kejadian ini jelas-jelas ilegal, tidak ada izin dari pihak Perhutani, padahal ketentuan sudah jelas, siapapun yang masuk ke aeral Perhutani, itu wajib mendapatkan izin dari Perhutani,” tegasnya

Cakra menerangkan, jalur Taman Sari dibuka setelah banyaknya permintaan dari pendaki, jalur dari Cilentung ditutup beberapa waktu lalu karena ada pergeseran tanah yang berpotensi longsor.

Berdasarkan hasil kajian Bala Putra jalur Taman Sari layak untuk didaki. Tetapi, kata Candra ada sekitar 12 rekomendasi yang di sampai Wanadri yang harus dipenuhi jika jalur itu hendak dibuka.

“Namun sampai saat ini kita belum menjalankan rekomendasi karena rilisnya juga belum resmi. Meskipun kemarin BPBD menyatakan aman, tetapi ada surat Perhutani menyatakan pendakian ke Pulosari ditutup, mengingat cuaca tidak baik,” jelasnya.

Cakra menegaskan, selama rekomendasi Wanadri belum dijalankan jalur tersebut masih berbahaya. Salah satunya membuat penerangan jalur, sebab banyak jalur terpecah yang bisa para pendaki tersasar.

“Ini barang kali penyebabnya teman-teman kita yang tersesat, karena banyak jalur yang terpecah, mereka tidak tahu jalur yang kita pakai, karena kita belum tandai, artinya jalur tersebut belum dibuka, sama sekali,” katanya.**Baca Juga: Revitalisasi Pasar Ciputat, Pedagang Pilih Hengkang.

“Ketika mereka (pendaki)bilang menggunakan jalur baru, tidak ada jalur baru karena kita masih tutup, datanya ada di kami, trek ya mana sih, datanya ada di kami Yayasan Balaputra Salakanagera, selaku pemohon kepada Wanadri untuk membuat pendakian baru,” tambahnya.(aep)

Print Friendly, PDF & Email