oleh

Getuk Terpanjang di Tangsel Cetak Rekor MURI

image_pdfimage_print

Kabar6-Beragam acara lomba dan hiburan mewarnai rangkaian kegiatan Festival Situ Gintung dan Pesta Rakyat, Minggu, 25 November 2012. Acara yang dihadiri ribuan warga dari berbagai unsur ini telah mampu tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI), setelah dibuat panganan tradisional getuk sepanjang 540 meter.

“Mari kita jaga dan dukung pembangunan di Kota Tangerang Selatan dengan memberikan kontribusi positif,” ajak Wakil Walikota Benyamin Davnie, saat membuka perayaan HUT ke-4 Kota Tangerang Selatan di Pulau Situ Gintung, Cirendue, kecamatan Ciputat Timur.

Wakil Walikota menjelaskan, kali ini telah memasuki tahun kedua pemerintahan definitif berjalan pascapemekaran dari Kabupaten Tangerang. Atas kerjasama yang optimal dengan DPRD Kota Tangerang Selatan telah banyak disuguhkan berbagai kegiatan program pembangunan pelayanan publik.

Program pembangunan tersebut, menurut Wakil Walikota Benyamin, telah dapat dinikmati langsung oleh masyarakat umum. Meski begitu, Pemerintah Daerah menyadari masih ada program pembangunan yang belum bisa diwujudkan. Namun, pemerintah telah bertekad untuk dapat merealisasikan keinginan masyarakat sebagai pihak yang memiliki hak untuk dilayani.

“Yang tidak kalah penting dari keberhasilan ini adalah peran serta dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat. Dalam hal sekecil apa pun dilingkungan kita, itu ada sumbangan terbesar dalam pembangunan di Kota Tangerang Selatan,” jelasnya.

Wakil Walikota menambahkan, mengenai pembuatan getuk terpanjang hingga mencapai 540 meter. Menjadi bukti bahwa kekompakan masyarakat secara jelas terlihat dan menjadi kebanggaan karena telah tercatat di MURI. Panganan tradisional tersebut merupakan buah karya 54 kelurahan yang ada di Kota Tangerang Selatan.

Rangkaian kegiatan perayaan HUT ke-4 ini, tambahnya, merupakan pesta bagi seluruh masyarakat di Kota Tangerang Selatan. Sebab, setelah kegiatann di Situ Gintung masih akan digelar kegiatan lainnya, yakni Gebyar Tangerang Selatan yang rencananya akan berlangsung di perempatan German Centre, BSD, pada 29 November hingga 2 Desember mendatang.

“Mudah-mudahan semua acara ini dapat terselenggara dengan baik, karena itu adalah partisipasi dari semua masyarakat,” tambah Wakil Walikota Benyamin.

Ditempat sama sebelumnya, Ketua Panitia Festival Situ Gintung dan Pesta Rakyat 2012, Muhammad, menjelaskan, tujuan utama diselenggarakannya acara di Situ Gintung. Sebelum pemerintahan definitif berjalan publik lebih mengenal daerah konservasi air tersebut sebagai daerah bencana.

“Kita ingin memperkenalkan keanekaragaman budaya dan potensi yang ada di Tangerang Selatan. Daerah ini kedepannya akan bisa lebih maju dan berkembang di Banten. Termasuk sebagai daerah penyangga ibukota yang bisa dibanggakan semua pihak,” terang pejabat yang kini menduduki sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Kota Tangerang Selatan ini.

Pengamatan Web Tangsel dilapangan, kegiatan yang dihadiri ribuan warga ini turut dihadirkan berbagai jenis acara dan lomba. Seperti jalan sehat, bazzar murah, lomba makan tradisional, panjat pinang, pentas kesenian tradisional, festival lenong, layanan kesehatan gratis, lomba dayung antarkecamatan.

Kemudian, lomba mewarnai, festival palang pintu, tebar benih ikan (restaking), tablig akbar, pentas qosidah seribu robanna dan pertunjukan musik INBOX yang disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi nasional SCTV. (bpti-ts)

 

Print Friendly, PDF & Email