oleh

Geruduk Kantor Bupati, Massa Sebut Proyek di Pandeglang Dikondisikan

image_pdfimage_print

Kabar6-Puluhan aktivis di Kabupaten Pandeglang mengungkapkan kekecewaan terhadap proses pembangunan yang tidak pro pada pengusaha lokal dan dianggap hanya mementingkan kelompok tertentu, dengan berbagai macam modus atau adanya unsur permainan pemenang tender yang dilelang oleh ULP.

“Modus operandinya adalah proyek yang akan dilelang sudah ditunggu pemenangnya yang diduga kuat dikondisikan untuk seseorang yang sudah disiapkan untuk menjadi pemenang proyek,” ungkap Ketua LSM Cobra Dede Sulaeman saat menggelar unjuk rasa di depan kantor bupati Pandeglang, Kamis (23/5/2019).

Para pendemo yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Pandeglang (KMPP) menggelar aksi unjuk rasa disejumlah intansi diantaranya Kantor Bupati Pandeglang, Kantor Dinas Pertanahan, Kawasan Perumahaan dan pemukiman (DPKPP), Unit Layanan Pengadaan Sekda dan Kejaksaan Negeri Pandeglang.

Berdasarkan hasil investigasi yang dilakukan pihaknya dilapangan, diduga masih adanya setoran terhadap para pengusaha dengan dalih setoran proyek yang dipinta oleh sejumlah kelompok dengan mengatas namakan orang terdekat penguasa Pandeglang.

Bahkan mereka menyebut adanya dugaan aknum anggota DPRD yang turut melakukan pengkondisian proyek lelang.

“Selain paket lelang, kami juga menemukan dugaan indikasi pengkondisian proyek Penujukan Langsung (PL) disejumlah Satuan Kerja perangkat Daerah (SKPD) salah satunya di Dinas Perkim, Dikes dan Dindik yang diduga dikuasai sejumlah kelompok,” katanya.

Kepada wartawan, Kepala ULP Pandeglang Iim Ubaedi membantah tudingan yang disampaikan para pendemo. Pihaknya menegaskan ULP Bekerja secara profesional.

“Tidak benar. Semua paket pekerjaan yang melalui proses lelang sudah sesuai aturan. Pokja ULP juga profesional. Bisa dibuktikan, sekarang lelang ULP kan sudah pakai sistem. Mereka-mereka yang menawar, dan gugur ada alasannya. Pokja ini mengevaluasi dokumen yang masuk, kebetulan ada yang ikut lelang tidak memang, merasa tidak puas dan berperaduga yang tidak-tidak. Wajar mereka mengungkapkan tidak kepuasan,” bantahnya.

Jauh sebelum para aktivis melakukan unjuk rasa, Bupati Pandeglang Irna Narulita telah mengklarifikasi soal kue pembangunan di Pemkab Pandeglang yang kerap dituding telah dikondisikan. Melalui ULP, menurutnya, proses lelang tetap mengedepankan prinsip akuntabilitas dan transparansi.

“Kita sampaikan kepada publik (proses leleng, bahwa) kita kedepankan akuntabilitas dan transparansi. Kadang ada hal-hal suara gak enak, bahwa ada pengkondisian,” ujar Irna awal bulan ramadhan saat melakukan Safari Ramadhan di Kecamatan Jiput.**Baca juga: Clothing Lokal, Dukung Band Banten Maju.

KMPP yang tergabung dalam LSM Cobra, Angkatan Muda Siliwangi (AMS), Pemuda Muhammadiyah, AKSDAI, PPM, Kedaulatan Rakyat, LKP2M, FAM sedianya akan menggelar aksi pada Rabu 22 Mei kemarin. Namun mereka memilih menunda aksi tersebut, dan baru dilakukan pada hari ini.(Aep)

Print Friendly, PDF & Email