oleh

Gen Ikut Pengaruhi Durasi Tidur Seseorang

image_pdfimage_print
Ilustrasi/bbs
Ilustrasi/bbs

Kabar6-Sebagian orang hanya membutuhkan waktu tidur kurang dari enam jam setiap malamnya. Sementara lainnya terbiasa tidur malam lebih dari tujuh jam. Nah, tahukah Anda bahwa kebiasaan lamanya waktu tidur setiap orang ini ternyata bergantung dari faktor genetik?

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Psychiatry, menunjukkan jika jumlah waktu tidur yang Anda dapatkan setiap malam mungkin sedikit bergantung dari faktor genetik.

Sebanyak 47 ribu orang keturunan Eropa, Amerika Serikat, dan Australia, serta hampir 5.000 orang keturunan Afrika-Amerika menjadi responden penelitian tersebut. Dilansir Hello Sehat, mereka mengidentifikasi dua variasi genetik yang terkait dengan durasi tidur yang dibutuhkan seseorang setiap malamnya.

Para peneliti meninjau kembali penelitian sebelumnya untuk mendapatkan informasi tentang variasi genetik tersebut. Hasilnya, penelitian menunjukkan terdapat dua wilayah DNA yang mungkin terkait dengan lamanya seseorang biasanya tidur.

Penelitian sebelumnya mengaitkan tidur terlalu banyak dan terlalu sedikit dengan masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, penyakit jiwa, bahkan kematian dini.

Disebutkan, para peneliti tidak tahu mekanisme mendasar yang menjelaskan hubungan antara durasi tidur dengan dua wilayah genetik yang terindentifikasi sehingga mereka masih memerlukan penelitian yang lebih terperinci tentang wilayah DNA tersebut.

Pada wilayah gen pertama, yang dikaitkan dengan durasi tidur lebih lama, dapat memengaruhi pola tidur seseorang dengan mengatur kadar hormon tiroid. Hal ini karena wilayah DNA tersebut letaknya dekat gen PAX8, yang mana terlibat dalam pengembangan dan fungsi tiroid.

Orang-orang dengan hipotiroidisme yaitu suatu kondisi di mana kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid, rentan mengalami rasa kantuk yang berlebihan. Sedangkan orang yang memiliki hipertiroidisme, yaitu kondisi saat tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon, mungkin malah mengalami insomnia. ** Baca juga: Gula, Si Manis yang Bisa Rusak Kulit

Selain dari faktor genetik, waktu dan durasi tidur seseorang nyatanya juga sangat dipengahui faktor lingkungan, seperti gaya hidup, jadwal kerja, dan tuntutan sosial lainnya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email