oleh

Gara-gara Salah Pasang Infus, Wanita Ini Idap ‘Penyakit Bunuh Diri’

image_pdfimage_print

Kabar6-Malang benar nasib Amy Pohl (25). Wanita yang bekerja sebagai guru sekolah dasar di Warwickshire, Inggris, ini kini harus berjuang melawan kondisi kronis langka yang disebut sindrom nyeri regional kompleks (CRPS).

Pohl harus terus berada di tempat tidur dan makan melalui saluran makanan. Ia terdiagnosis penyakit tersebut sejak Januari 2018 lalu. Saat itu Pohl mengalami croup, sebuah infeksi di saluran pernapasan bagian atas yang menyebabkan sulit pernapasan dan batuk seperti menggonggong.

Saat itu, melansir Foxnews, Pohl dirawat di rumah sakit dan mengklaim kesalahan pemasangan infus membuatnya terkena infeksi. Akibatnya hingga kini ia terus merasakan nyeri yang amat sangat di lengan kirinya. Saking parahnya sempat membuat ia ingin bunuh diri. “Satu-satunya cara untuk mendeskripsikan rasa nyeri di lenganku adalah seperti ditusuk dengan ratusan pecahan kaca panas. Aku bahkan tak bisa memeluk ayah dan ibuku lagi, karena sulit saat kulitku terkena napas. Aku tak bisa melakukan apapun untuk diriku sendiri,” urainya.

Diketahui, CRPS sebagai bentuk nyeri kronis yang biasanya menyerang lengan atau kaki. Kondisi langka ini biasanya timbul setelah operasi, stroke, serangan jantung dan cedera lainnya. Namun penyebabnya belum diketahui.

Penyakit ini dijuluki ‘penyakit bunuh diri’ akibat banyak pengidapnya diketahui nekat mengakhiri hidup mereka sendiri karena keputusasaan mereka untuk menghilangkan rasa nyeri. Walau belum ada pengobatannya, namun terkadang pasien CRPS dapat memasuki fase remisi.

Pohl menyebutkan, penyakit ini telah menyebar ke perut bagian dalamnya sehingga menyulitkannya untuk makan. Wanita itu sudah kehilangan sekira 25 kilogram bobotnya setelah terdiagnosis, dan kini ia makan melalui saluran makan.

Gangguan neurologis fungsional (FND) dan juga post-traumatic stress disorder (PTSD) muncul setelah ia terdiagnosis. FND merupakan kondisi langka yang menyerang sistem saraf dan berdampak pada cara otak dan tubuh mengirim atau menerima sinyal. Akibatnya, Pohl tak lagi mampu berjalan. ** Baca juga: Terbukti Berselingkuh Gara-gara Bayi Kembar

Pohl sempat meminta kepada dokter untuk mengamputasi lengannya, namun ditolak karena prosedur tersebut kontroversial dan biasa digunakan sebagai pilihan terakhir.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email