oleh

Gandeng Milenial, Humanesia Ciptakan Energi Baru Bangun Pendidikan di Banten

image_pdfimage_print

Kabar6-Dompet Dhuafa melalui Program Humanesia 2019 mengajak kaum milenial untuk turut membantu serta berkontribusi terhadap pembangunan sekolah di pelosok Indonesia. Hal itu diungkapkan Muhammad Ihsan selaku Ketua Program Humanesia 2019.

Dikatakannya, dengan adanya bantuan dan kontribusi dari masyarakat maupun kalangan milenial akan tercipta energy baru dalam membangun pendidikan di Indonesia.

“Di Pandeglang, Banten, masih ada beberapa sekolah reyot dengan akses yang sulit ditembus,” kata Ihsan di keterangan tertulisnya kepada Kabar6.com, Minggu (22/12/2019).

Seperti yang dialami Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bina Ihsani Pasir Angin dengan bangunan sudah sedikit rusak serta anyaman bambu sebagai tembok.

Sementara di sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Attoriqiyah Cikeusik, Pandeglang, bangunan tersebut hanya memiliki dua ruang kelas yang disekat menjadi saung untuk kelas 6 dan untuk kelas 2 menempati depan kelas dengan lesehan.

“Pada sekolah tersebut memiliki tembok terbuat dari anyaman bambu, dan terlihat sudah mulai lapuk karena usia maupun cuaca, bahkan jika hujan sudah banyak bocor. Sementara untuk ruang guru disekat dan menyatu dengan ruang kelas,” jelasnya.

Di wilayah lain, MTS Al-kautsar Angsana yang berlokasi di Kampung Cikapas, Desa Sumurlaban, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang, cerita berbeda lagi.

Di sekolah ini, selain banyak ditinggal para siswa karena menikah maupun membantu perekenomian keluarga, sekolah ini tidak memiliki bangunan melainkan menempati bekas bangunan puskesmas yang ditinggalkan dan tidak layak pakai.

“Kalau hujan pasti bocor dimana mana, kalau hujan seharian pasti banjir setinggi 5-60 sentimeter,” terangnya.

Sekolah yang berada dilingkup masyarakat pra-sejahtera sehingga angka putus sekolah cukup banyak, sebelum lulus Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau bahkan baru lulus Sekolah Dasar (SD) sudah bekerja membantu orang tua atau menikah.

Tim Program Pendidikan, Khaerun Nisa menuturkan, bukan sebuah Impian semata memiliki ruang kelas yang aman dan nyaman akan membuat anak-anak lebih fokus dan semangat belajar.

**Baca juga: Warga Pandeglang Diminta Waspada Hadapi Musim Hujan.

Sekolah yang layak itu hak untuk seluruh anak, tapi sangat memprihatinkan, tidak jauh dari Ibu Kota ternyata ada murid yang harus merasa cemas dengan kondisi kelasnya.

“Bahkan ketika hujan tiba, ruang umum apapun digunakan sebagai pengganti ruang kelas yang bocor, riskan rubuh dan rawan digunakan,” ungkapnya.

Harapannya, dengan adanya program Membangun Sekolah, banyak ruang kelas yang terbangun dan bisa digunakan untuk anak-anak sehingga bisa belajar lebih tenang.(Aep)

Print Friendly, PDF & Email