oleh

Gak Bakal Jomblo di Alam Baka, Ada Tradisi Pernikahan Hantu di Tiongkok

image_pdfimage_print
Tradisi pernikahan hantu.(bbs)
Tradisi pernikahan hantu.(bbs)

Kabar6-Sejak 3.000 tahun silam, sudah terdapat tradisi pernikahan hantu. Tradisi ini dijalankan untuk memastikan bahwa mereka yang mati lajang tidak akan sendirian di alam baka.

Dalam pernikahan hantu di antara dua orang yang sudah meninggal, dikutip dari Intisari, keluarga “pengantin” meminta mahar seperti perhiasan, pelayan, dan sebuah rumah mewah, tetapi semuanya dalam bentuk kertas.

Keluarga mereka menyewa ahli feng shui yang akan menjadi mak comblang. Dalam upacara pernikahan tersebut biasanya ada nisan kedua mempelai dan sebuah perjamuan. Bagian yang paling penting adalah menggali tulang-tulang mempelai wanita, dan menempatkannya di dalam kubur sang mempelai pria.

Hal yang mengkhawatirkan adalah ada banyak laporan perampokan makam dan bahkan kasus pembunuhan. Pada 2015, dilaporkan ada 14 mayat wanita yang dicuri di satu desa di Provinsi Shaanxi. Warga desa mengatakan, para penggali kubur mencuri mayat-mayat itu untuk dijual.

Menurut Huang Jingchun, Kepala Departemen Sastra Cina di Shanghai University yang melakukan studi lapangan soal “Pernikahan Hantu” di Shaanxi antara 2008 dan 2010, harga mayat atau tulang belulang wanita muda meningkat tajam.

Pada saat Huang melakukan penelitian, harga jasad atau tulang belulang itu berkisar Rp60 juta-Rp100 juta. Diperkirakan saat ini harganya bisa melambung sampai hingga sekira Rp200 juta.

Pada 2006, pemerintah sudah menetapkan hukum yang melarang perdagangan mayat. Namun, para perampok tetap saja berkeliaran menggali kuburan. Tahun lalu, seorang pria yang ditangkap di Liangcheng, Mongolia, mengatakan kepada polisi bahwa ia membunuh wanita untuk menjual mayatnya kepada keluarga yang mencari pasangan “pengantin hantu”. ** Baca juga: Kecele, Perampok Salah Ambil Mesin Cetak Struk yang Disangka ATM

Tidak hanya benda antik, mayat pun ternyata bisa diperdagangkan ya.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email