Kabar6-Ratusan orang karyawan ritel Dunia Bangunan yang terletak di bilangan Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggelar aksi demo. Aksi yang dimotori oleh Serikat Buruh Seluruh Indoensia (SBSI) 92 ini, menuntut kenaikan gaji lantaran diklaim masih jauh dari standar atau sesuai dengan Upah Minimum Kota (UMK).
“Sebenarnya ini tuntutan sangat normatif. Hanya ingin diupah seusai UMK, jam kerjanya juga diperhatikan. Kalaupun ada lembur, hak kami juga diberikan,” tegas Nur Rahma, koordinator demo di Serpong, Selasa (21/10/2014).
Nur Rahma bersama ratusan buruh lain mengajukan tujuh tuntutan. Seperti bayarkan dan jalankan upah sektoral tahun ini dan tahun mendatang. Berlakukan sistem jam kerja sesuai Undang Undang yang berlaku, angkat seluruh buruh PT Dunia Bangunan dari kontrak menjadi tetap.
“Berlakukan juga sistem BPJS, bayar upah lembur seluruh karyawan. Dan lagi, stop lakukan memberangus serikat buruh dan juga aksi premanisme,” paparnya.
Setelah membacakan orasinya, buruh pun menuntut agar perwakilan perusahaan menandatangani persetujuan tuntutan tersebut. Hingga, General Manager (GM) dan perwakilan HRD PT Dunia Bangunan, akhirnya keluar dan bersedia menemui para buruh.
Kemudian perwakilan perusahaan bersedia menandatangani tuntutan buruh. Namun, saat buruh tengah mengurus administrasi untuk ditandatangani, owner PT Dunia Bangunan dengan mentah-mentah menolak segala tuntutan buruh.
“Ini sikap yang tidak baik ditunjukan seorang pemilik perusahaan. Sama sekali tidak memperhatikan nasib para karyawannya,” ujar Nur Rahma kecewa. **Baca juga: Sekda Tangsel: Pekan Ini Kadinkes Definitif Dilantik.
Hingga akhirnya, kekecewaan tersebut diluapkan dengan menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Walikota Tangsel di Kecamatan Pamulang.(yud)
