oleh

FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Bahas Keragaman dan Inklusi Disabilitas

image_pdfimage_print

Kabar6–Dalam rangka menyambut Hari Penyandang Disabilitas Internasional yang diperingati setiap 3 Desember, Program Studi Kesejahteraan Sosial (Kessos) Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menggelar Konferensi Internasional tentang Keragaman dan Inklusi Disabilitas di Masyarakat Muslim; Pengalaman di Negara-Negara Asia.

Konferensi internasional ini terselenggara berkat kerjasama FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) dengan The Institute for Religion, Politics, and Society (IRPS), Australian Catholic University (ACU) dan The Institute for Culture and Society at University of Western Sydney. Serta didukung oleh The Asia Foundation (TAF).

Kegiatan ini diinisiasi sejumlah peneliti seperti Dr. Dina Afrianty (ACU), Dr. Karen Soldatic, dan Dr. Arief Subhan sejak tahun 2016 melalui program penguatan penelitian disabilitias di Lembaga Pendidikan Islam.

“Hadir sebagai narasumber dari Indonesia maupun Australia, juga dipresentasikan sebanyak 57 makalah dari para peneliti yang berasal dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia yang secara khusus memiliki perhatian dan kepedulian terhadap hak-hak penyandang disabilitas,” ujar Lisma Dwiyati, M.Si. Ketua Program Studi Kessos UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (22/11/2017).

Acara yang dibuka oleh Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Dede Rosada ini, bertujuan untuk memfasilitasi para akademisi, peneliti, pemerhati, pengambil kebijakan, aktivis disabilitas, serta organisasi penyandang disabilitas untuk mendiskusikan tentang betapa pentingnya nilai-nilai inklusi sosial, non-diskriminasi, pluralism, multikulturalisme, dan toleransi keberagaman agama serta keragaman budaya di Asia dan Indonesia.

Prof. Dr. Ayumardi Azra, DEA, selaku keynote speaker menyatakan, Indonesia merupakan sebuah negara yang mengintegrasikan pluralitas dan keragaman, terbukti dengan dijadikannya Pancasila sebagai dasar negara, padahal mayoritas penduduknya adalah muslim.

Beberapa pembicara lain membahas tema-tema diskusi seperti pendidikan inklusif; pelayanan anak dan keluarga; keberagaman dan inklusi social; perempuan/gender/seksualitas; kebijakan, hukum dan politik.**Baca juga: Ini Pemenang Giant Faunatic Drawing Competition.

Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta Dr. Arief Subhan menjelaskan, Konferensi Internasional ini diharapkan menjadi awal dimulainya kerjasama peneliti Indonesia dan Australia dalam wadah “Australia-Indonesia Disability Research Networks”. “Konferensi ini juga sekaligus soft launching berdirinya The UIN Center for Student with Special Need,” pungkasnya.(rls/fit)

Print Friendly, PDF & Email