oleh

Festival Grindadrapp di Denmark Bantai Ribuan Paus

image_pdfimage_print

Kabar6-Paus atau lodan (khusus yang bergigi dan bukan berukuran kecil) adalah kelompok mamalia yang hidup di lautan. Sebutan ‘paus’ diberikan pada anggota bangsa Cetacea yang berukuran besar. Paus bukan tergolong dalam keluarga ikan.

Di beberapa negara, hewan ini dilindungi keberadaannya. Namun tidak demikian dengan di Pulau Faroe, Atlantik Utara. Ratusan paus, melansir Independent, dibantai sebagai bagian dari perayaan festival Grindadrapp tahunan di Denmark. Paus yang telah terperangkap, lehernya akan dipotong sehingga darah mereka mengalir ke laut.

Setelah itu, tubuh paus akan dimakan oleh penghuni Kepulauan Faroe. Praktik sadis dan kejam ini telah rutin dilakukan selam bertahun-tahun. Diketahui, pada 2019 terdapat 800 paus yang berhasil ditangkap.

Terlepas dari kontroversi yang ditimbulkan oleh perburuan paus dalam festival Grindadrapp, nyatanya perayaan diadakan dengan izin dari pemerintah Denmark, karena menganggap hal itu diperlukan untuk ekonomi dan kehidupan orang-orang di Pulau Faroe.

Dalam satu tahun bisa lebih dari 2.000 paus yang dibunuh. Sementara di Atlantik Utara terdapat sekira 778.000 paus dan 100 ribu paus di sekitar Kepulauan Faroe.

Sea Shepherd yang merupakan aktivis satwa di Denmark bahkan meminta agar pemerintah Denmark menghentikan tradisi yang dianggap tak manusiawi ini. ** Baca juga: Gua Prohodna di Bulgaria Punya Langit-langit Seperti ‘Mata Dewa’

Sea Shepherd yang menentang pembantaian ini mendokumentasikan video dan gambar sebagai bukti bahwa kegiatan tersebut sudah dilakukan selama 11 kali dalam setahun.

Tradisi ini diperkirakan akan membunuh 1.000 lumba-lumba dalam 100 tahun belakangan. “Senjata tajam digunakan menebas hewan dan hewan-hewan ini perlahan-lahan mati mengenaskan,” ungkap salah seorang aktivis perlindungan hewan, PETA.

Bagaimana menurut Anda?(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email