oleh

Fakta Pendidikan di Korsel yang Disebut ‘Mengerikan’

image_pdfimage_print

Kabar6-Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan dari satu genereasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian.

Pendidikan formal didapat dari bangku sekolah, mulai dari TK hingga jenjang perguruan tinggi. Pendidikan menjadi hal penting untuk masa depan, sehingga banyak orang yang berusaha mengejar ilmu setinggi mungkin demi mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Setiap negara memiliki sistem pendidikan yang berbeda. Salah satunya adalah Korea Selatan (Korsel) yang memiliki sistem pendidikan sangat ketat. Bahkan, melansir Wowmenariknya, terdapat sejumlah fakta yang disebut ‘mengerikan’ tentang sistem pendidikan di Korsel. Apa sajakah itu?

1. Para siswa menghabiskan banyak waktu di sekolah
Padatnya jam sekolah membuat para siswa menghabiskan waktu mereka di sekolah. Pada kesempatan inilah mereka dapat belajar, makan dan bergaul bersama.

Karena seharian berada di sekolah, beberapa lembaga pendidikan di sana memperbolehkan siswinya membawa alat make-up, menata sekaligus mewarnai rambut hingga berdandan di sekolah.

2. Belajar di sekolah hingga 14 jam sehari
Jenjang SMU di Indonesia pada umumnya memulai pelajaran dari pukul 07.00 hingga pukul 14.00. Namun di Korsel, jam pelajaran dimulai pukul 08.00-21.30 waktu setempat.

Ini artinya jam belajar di sana dua kali lebih lama daripada di Indonesia. Sedangkan bagi siswa SMP masih diberi toleransi sehingga mereka biasa mengakhiri pelajaran pukul 16.00.

3. Hukuman fisik masih berlaku di sekolah
Sistem pendidikan di Korsel masih terkenal ketat dan keras. Jika hukuman fisik sudah diberantas di Indonesia, di Korea justru hukuman fisik masih diperbolehkan namun tentu ada batasnya.

Para orangtua siswa pun merasa tidak masalah dengan hukuman fisik tersebut karena demi mendisiplinkan anak-anak mereka.

4. Setelah belajar di sekolah, siswa tetap ikut bimbingan belajar
Kebanyakan dari mereka merasa bahwa belajar di sekolah saja tidak cukup, apalagi jika melihat persaingan di zaman ini yang semakin sulit.

Karena itulah para siswa menengah atas khususnya mengambil bimbingan belajar di lembaga-lembaga swasta. Tak lain tujuan mereka adalah agar dapat masuk ke perguruan tinggi favorit.

Terkadang para siswa merasa putus asa jika nilai-nilai mereka menurun atau karena mereka tak lolos dalam seleksi perguruan tinggi. Karena merasa tidak memiliki masa depan yang baik, bunuh diri dirasa jadi solusi terbaik. ** Baca juga: Di Kota Capilla Del Monte Semua Penduduknya Pernah Melihat UFO

Waduh…(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email