oleh

Elite Eksekutif dan Legislatif di Tangsel Jangan Kongkalikong

image_pdfimage_print

Kabar6-Konspirasi busuk yang melibatkan para elite dan pejabat publik seringkali merusak rencana pembangunan suatu daerah. Hal ini harus dihindari terjadi di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), yang terbentuk dari semangat beragam kelompok masyarakat menuju perubahan.

Demikian diungkapkan tokoh masyarakat sekaligus salah satu pengagas pemekaran Kota Tangsel, Zarkasih Noor dalam sambutannya di acara Rapat Paripurna Istimewa HUT Ke-6 Kota Tangsel.

“Jangan terjadi kongkalikong antara eksekutif dan legislatif. Sumber korupsi dimulai dari kita, pejabat dan dewan,” ungkapnya di gedung DPRD, Kecamatan Setu, Rabu (26/11/2014).

Ia mengklaim, alasan mendasar bila masyarakat ngotot ingin memisahkan diri dari Kabupaten Tangerang lewat otonomi daerah. Bukan karena faktor ketidakpuasan, atau kepentingan politik praktis.

Tapi ingin ada peningkatkan pelayanan dan percepatan dalam bidang pembangunan. Seperti penanganan masalah pelayanan kesehatan, pendidikan, infrastruktur dari tingkat desa hingga kota bisa merata. Percepatan pelayanan aparatur daerah kepada masyarakat bisa terasa semakin dekat.

“Pekerjaan rumah yang harus dikerjakan, belum terciptanya strong goverment (pemerintahan yang kuat) dan clean goverment (pemerintahan yang bersih).  Pemerintah dan DPRD yang berwibawa, melayani dan menampung aspirasi rakyat,” terangnya.

Zarkasih menyarankan agar lembaga eksekutif dan legislatif di Kota Tangsel bisa lebih bersatu mengesampingkan kepentingan kelompoknya. Tentunya tekad tersebut perlu didukung oleh partisipasi aktif dari masyarakat dalam mengawal jalannya roda pemerintahan.

“Partisipasi masyarakat juga perlu. Tanpa partisipasi masih berat, dan rasa memiliki dari masyarakat terhadap daerahnya harus terus didorong,” terang mantan Menteri Koperasi dan UKM era mantan Presiden RI almarhum Gus Dus itu.(yud)

**Baca juga: HUT Ke-6, Airin Ajak Anak Buahnya Berlari.

Print Friendly, PDF & Email