oleh

Dwi Sering Bolos Sekolah dan Jarang Pulang

image_pdfimage_print

Kabar6-Dwi Saputro (14), pelajar yang ditemukan tewas menggenaskan di Kampung Parakan RT 03/08, jalan Benda Barat 3, Pondok Benda, Pamulang Kota Tangerang Selatan, memiliki perangai pendiam di rumah dan nakal diluar.

Dugaan kuat, pelajar kelas VII-1, SMP Tirta Buaran, Serua, Ciputat, ini telah menjadi korban pembunuhan.

“Sering ga pulang ke rumah. Alasannya ya nginep di rumah temannya,” ungkap
Musrinah (44), bibi korban ketika ditemui kabar6.com dikediamannya di Perumahan Bukit Indah Blok K-3/2, Ciputat, Jum’at (6/12/2012) sore.

Mursinah menjelaskan, Dwi sering membolos beberapa hari sehingga membuat pihak mendatangi rumahnya. Padahal menurutnya, setiap pagi anak baru gede (ABG) ini pamit berangkat lengkap dengan seragam dan peralatan sekolah.

Ketika ditegur oleh Mursinah karena kebiasannya bolos sekolah Dwi hanya berdiam diri seraya pergi saat dinasehati.

Menyiasati agar kebiasaan buruknya tidak diulangi, keinginan korban agar dibelikan handphone dituruti oleh bibinya yang telah mengasuh sejak Dwi masuk sekolah dasar.

“Bapaknya sudah meninggal pas Dwi umur 5 tahun, terus dari kampung (Banjarnegara, Jawa Tengah) dibawa saya rawatin.

Anaknya kalo dirumah pendiam, kemarin sempat minta motor bekas seharga Rp 2,5 juta tapi saya bilang besok aja beli yang baru,” ujar wanita yang bekerja sebagai pengasuh lansia warga negara asing ini.

Muntingah, adiknya yang merupakan ibu kandung korban tinggal mengontrak rumah disebelah kediamannya di Blok K3-4. Selama ini Dwi lebih dekat ke Mursinah ketimbang ibunya yang baru menikah lagi sepeninggal bapak korban.

“Hari Rabu saya mulai cari dan tanya ke pangkalan-pangkalan (angkot dan ojeg motor) tapi ga ada yang liat. Firasatnya pas pagi tadi aja, mau urus VISA koq perasaan ga enak banget,” ujar Mursinah.

Dihubungi terpisah, sumber kabar6.com di Polres Metro Jakarta Selatan yang meminta namanya tidak disebutkan identitasnya menduga kuat bahwa Dwi merupakan korban pembunuhan.

Hingga sore hari pihaknya telah mengumpulkan keterangan dari sembilan orang diantaranya saksi mata, warga lokasi penemuan dan tempat tinggal korban serta rekan sebayanya.

“Korban kan pas terakhir semasa hidup sedang dalam kondisi sehat. Saat ditemukan tewas juga lidahnya melet (keluar) seperti tanda abis dijerat tali. ,” terang sumber itu.

Seperti diberitakan sebelumnya pada waktu yang sama, penemuan sesosok mayat pelajar gegerkan warga pagi hari.

Sosok mayat ditemui setelah menghilang sejak empat hari lalu. Pelajar malang itu ditemukan dalam posisi miring ke kiri mengenakan celana panjang putih, kaos putih, tas punggung, berisi buku dan baju kotak-kotak biru seragam.

Pihak sekolah dan juga salah satu murid dari SMP Tirta Buaran Serua Ciputat sudah mendatangi TKP penemuan mayat tersebut.

Menurut pihak sekolah, Dwi sudah tidak masuk sekolah sejak hari selasa yang lalu. Pihak sekolah masih enggan memberikan penjelasan lebih lanjut.(yud)

Print Friendly, PDF & Email