oleh

Dua Orang Meninggal di AS Terinfeksi Ameba Pemakan Otak Manusia

image_pdfimage_print

Kabar6-Seorang anak di Amerika Serikat (AS) yang dilaporkan tewas usai berenang di Sungai Elkhorn, Nebraska, diduga karena terinfeksi ameba (amuba) pemakan otak.

Menurut laporan Departemen Kesehatan Douglas County, melansir AP, para dokter meyakini bocah yang tidak disebutkan namanya itu meninggal dunia akibat terinfeksi meningoensefalitis ameba primer. Sebelumnya, seorang warga Missouri yang tewas juga diduga karena terinfeksi ameba pemakan otak di Danau Three Fires, Iowa, AS.

Keruan saja, berita kematian tadi menghebohkan dunia kesehatan AS, karena ameba ini sering dijumpai di bagian selatan AS, seperti Texas dan Florida, dan bukan di bagian utara, seperti Iowa dan Nebraska.

Diketahui, ameba yang bernama naegleria fowleri adalah ameba pemakan otak, dapat ditemukan di danau atau sungai air tawar yang berkisar antara 30 derajat Celsius. ** Baca juga: Jembatan Berusia 400 Tahun dari Seribu Batu Granit Muncul dari Dasar Danau Tiongkok

Manusia dapat terinfeksi ketika air yang mengandung ameba tersebut masuk ke tubuh melalui hidung saat berenang di danau atau sungai. Namun, tidak menutup kemungkinan manusia terinfeksi dari air keran yang telah tercemar ameba.

Ketika manusia terinfeksi, ameba tersebut akan secara ganas memakan otak sehingga menimbulkan kaku di bagian leher, kehilangan keseimbangan, halusinasi, kejang hingga kematian. Orang yang terinfeksi naegleria fowleri memiliki harapan hidup yang sangat tipis.

Dari 154 kasus yang dilaporkan di AS sejak 1962 hingga 2021, hanya empat orang yang selamat dari infeksi ameba tersebut. Hingga kini peneliti masih menyelidiki apa yang membuat ameba naegleria fowleri bermigrasi ke arah utara.

Menurut Jacob Lorenzo-Morales, peneliti dari Universidad de La Laguna, ada dua faktor infeksi naegleria fowleri yakni diagnosis penyakit yang lebih baik dan meningkatnya suhu di lingkungan air sehingga menjadi tempat sempurna bagi ameba untuk berkembang.

Sutherland Maciver, peneliti di Fakultas Kedokteran Edinburgh, menyatakan bahwa tidak semua infeksi dilaporkan dan 430 kasus yang pernah dilaporkan di seluruh dunia kurang dari jumlah kasus yang sebenarnya.

Untuk menghindari infeksi ini, orang yang berenang disarankan menutup hidung dan menghindari meletakan kepala di bawah air yang dapat membuat air masuk ke dalam hidung, mata atau mulut.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email