oleh

Dua KRI Jaga Selat Sunda Jelang Pelantikan Presiden dan Wapres

image_pdfimage_print

Kabar6-Kapal Republik Indonesia (KRI) Halasan dan Tenggiri dikerahkan oleh TNI AL untuk menjaga perairan Selat Sunda, selama pelantikan Presiden dan Wakil Presiden (Wapres) di gedung DPR/MPR pada Minggu, 20 Oktober 2019 mendatang.

Kedua KRI itu sempat bersandar di Pelabuhan Indah Kyat, Kota Cilegon, Banten, pada Kamis 17 Oktober 2019 kemarin. Kemudian malam harinya, di hari yang sama, kedua kapal tersebut kembali berlayar di Selat Sunda.

“Kita ada pengamanan sendiri dalam rangka PAM Pelantikan (Presiden dan Wapres). Itu dibawah jajaran Koarmada I sendiri itu ada gelar operasi. Ada operasi Guspurla (Gugus Tempur Laut), operasi Armada dan Lantamal ada sendiri,” kata Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Banten, Kolonel Laut (P) Golkariansyah, ditemui di Mapolda Banten, Jumat (18/10/2019).

Selat Sunda merupakan jalur pelayaran tersibuk di Indonesia, karena mempersingkat waktu tempuh dari dari arah Malaysia maupun Singapura menuju Australia. Selain itu, Selat Sunda juga jalur penyeberangan antara Pulau Sumatera menuju Pulau Jawa.

Karena alasan itu lah Pelabuhan Merak dan sejumlah pelabuhan lain, terutama yang menjadi objek vital nasional (Obvitnas) yang berada di dekat perairan pun ikut di jaga oleh TNI AL.

“Kita ada pengamanan di Pelabuhan Merak seperti biasa. Tapi jelang pelantikan kita ada satgas sendiri sekitar (berkekuatan) satu pleton,” jelasnya.

Sedangkan TNI AD melalui Korem 064/Maulana Yusuf, mengirimkan prajuritnya ke Jakarta untuk ikut menjaga keamanan pelantikan Presiden dan Wapres. Di Banten, TNI AD akan memback up penuh pihak kepolisian selama menjaga keamanan pelantikan kepala negara Indonesia.

Pola pengamanan yang dilakukan oleh TNI AD di wilayah hukum Korem 064/Maulana Yusuf, di akui Danrem 064/Maulana Yusuf, Kolonel Inf Windiyatno, akan mengikuti perintah dari pimpinan tertinggi TNI AD.**Baca juga: 300 Personel Gabungan Dikerahkan Sekat Massa dari Lebak ke Jakarta.

“Pengamanan di wilayah Banten, kita mengikuti petunjuk pimpinan saja. Tentunya ada (yang dikirim ke Jakarta) untuk memperkuat. Untuk kekuatan tentu tidak kita publikasikan,” kata Danrem 064/Maulana Yusuf, Kolonel Inf Windiyatno, ditempat yang sama, Jumat (18/10/2019).(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email