Kabar6-Kegelisahan terpancar menghias raut wajah Wito (33), Kamis (26/10/2017) malam.
Ya, warga Salembaran RT 11/4, Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang itu, bahkan sempat mondar-mandir di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) BUN, Kosambi.
Ketika ditanya oleh kabar6.com yang kebetulan juga berada dilokasi, Wito mengaku bila dirinya tengah kebingungan mencari jasad kedua kerabatnya yang diduga juga menjadi korban dalam ledakan disertai kebakaran Pabrik Petasan PT Panca Buana Cahaya Sukses (PBCS).
Wito bahkan mengaku sudah mondar-mandir dari RSIA BUN hingga ke RSUD Tangerang, namun hingga kini dirinya belum juga mendapatkan kepastian.
“Saya sedih dan bingung mas, dari tadi saya mencari jasad dua kerabat saya belum juga ketemu,” ujarnya.
Ya, Wito menyebut dua kerabat itu masing-masing adalah Sugiyati (30) dan Rima (50). Keduanya bekerja di pabrik petasan itu sejak tingga pekan yang lalu.
“Baru tiga minggu kerja, kok brgini jadinya ya,” ungkap, Wito tak kuasa mengusir kesedihannya.
Meski malam kian larut, namun tak terlihat tanda-tanda bila Wito akan segera meninggalkan RSIA BUN.
Pria berlogat jawa itu masih tetap berharap, bila jasad dua kerabatnya itu bisa segera ditemukan.
“Pagi tadi, memang saya sudah dapat firasat. Perasaan saya tidak seperti biasanya mas. Sepanjang pagi itu, saya terus gelisah dan kebayang dengan pabrik kembang api itu. Bahkan sempat muncul keinginan saya untuk ikut bekerja disana. Eh, malah pabriknya kebakar,” ujarnya lagi.**Baca juga: Bupati Zaki: Biaya Pengobatan Korban Pabrik Petasan Ditanggung Pemerintah.
Diketahui, PT Panca Buana Cahaya Sukses (PBCS), pabrik petasan di Jalan SMPN 1 Kosambi, RT020/010, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (26/10/2017) pagi tadi meledak.**Baca juga: Hanya 13 Pekerja di Pabrik Petasan Terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam peristiwa itu, 47 orang tewas, sementara 46 lainnya menderita luka-luka dan hingga kini masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit di Tangerang, seperti di RSUD Tangerang dan RSIA BUN.(don)
