oleh

Dua Kendala Penerapan PSBB Kabupaten Tangerang

image_pdfimage_print

Kabar6-Pemerintah Kabupaten Tangerang hingga kini masih melengkapi persyaratan dalam pengajuan proposal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Asisten I Bidang Pemerintahan Kabupaten Tangerang Hery Heryanto mengakui luasnya wilayah dan banyaknya jumlah penduduk yang terdampak menjadi kendala utama Kabupaten Tangerang dalam menyusun proposal PSBB ini. “Karena ini dampak ekonomi dan sosial dari penghentian sementara proses kerja pada ribuan perusahaan,” katanya Minggu 12/4/2020.

Kabupaten Tangerang memiliki 5000 lebih industri. Jika PSBB diterapkan, sebagian besar industri itu diliburkan dan hanya perusahaan bergerak dibidang pangan, medis dan obat obatan saja yang tetap beroperasi. ” Dampaknya adalah ratusan ribu buruh yang harus dirumahkan dan ini menjadi beban pemerintah untuk memberikan tunjangan atau bantuan sosialnya,” kata Hery.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar mengakui untuk anggaran dibutuhkan dana yang cukup besar. Namun, dia optimis masalah anggaran akan teratasi karena akan dibantu Kementerian Sosial, Pemrov DKI Jakarta maupun Pemrov Banten.

Menurut Zaki, anggaran yang paling besar dibutuhkan adalah biaya jaring pengaman sosial yaitu bantuan bagi warga terdampak Corona seperti pekerja informal, warga rentan miskin dan buruh yang di PHK. “Untuk JPS saja kami menyiapkan Rp 150 miliar,” kata Zaki. Anggaran itu belum termasuk untuk buruh yang akan terkena PHK dan dirumahkan.

Begitu juga dengan biaya penanganan wabah Covid-19, menurut Zaki, dari APBD Kabupaten Tangerang digelontorkan sebesar Rp 90 miliar.

Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyied mengatakan dengan dilaksanakannya PSBB Pemkab Tangerang menaikkan seluruh anggaran penanganan dalam menghadapi wabah Virus Corona atau Covid-19. “Baik itu dalam anggaran penyediaan lokasi karantina hingga alat kesehatan, jejaring pengamanan sosial,” kata Maesyal Rasyid

**Baca juga: 860 Ribu Orang Terdampak PSBB Kabupaten Tangerang, Siapa Saja?.

Anggaran- anggaran tersebut meliputi penyediaan alat kesehatan ataupun lokasi karantina dari yang sebelumnya Rp70 miliar kini bertambah menjadi Rp90 miliar. Kemudian, untuk anggaran jaring pengaman sosial dari yang sebelumnya Rp 20 sampai Rp 40 miliar, kini menjadi Rp150 miliar.

“Ada usulan dari setiap OPD, maka kita tetapkan anggaran sementara penanganan Corona secara keseluruhan kita tambah. Dengam total saat ini mencapai Rp 240 miliar, ditambah lagi ada bantuan keuangan dari Provinsi Banten senilai Rp13.8 miliar yang berarti, anggaran secara keseluruhan di Kabupaten Tangerang ada Rp 253.8 miliar,” katanya.(GFM)

Print Friendly, PDF & Email