oleh

Dua Keluarga di Anyer Tak Pernah Rasakan Empuknya Kasur

image_pdfimage_print

Kabar6-Anyer dikenal sebagai destinasi wisata yang selalu ramai dan menjadi pilihan bagi masyarakat untuk berlibur dan menikmati suasana pantai. Di tengah riuh pikuk pariwisata, ternyata masih ada warga di kawasan Anyer, Kabupaten Serang, Banten, yang bertahun-tahun lamanya tidak pernah merasakan empuknya tidur di kasur.

Ukuran rumahnya pun hanya sekitar tiga kali tiga meter. Dindingnya terbuat dari bilik bambu. Hanya ada satu ruangan, tak ada perabotan rumah tangga. Kamar mandi pun menumpang ke tetangga, dan rumah itu berdiri hasil swadaya masyarakat secara gotong royong.

Rumah itu di tempati oleh Suminta, warga Kampung Pasar Sore, Desa Kosambi Ronyok, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten. Dia tidur beralaskan karpet plastik yang sudah kusam, tikar plastik dan bantal yang sudah tipis.

Ketika ditemui, Suminta mengaku tidak memiliki KTP, Kartu Keluarga (KK). Ia bahkan tidak mengetahui usianya. Bagian tubuh bagian kirinya cacat sejak lahir, sudah tidak memiliki orang tua dan belum menikah hingga saat ini.

“Kadang tidur disini, kadang numpang. Cacat dari kecil, enggak punya anak istri, masih bujangan. Tanah nya juga numpang ke tanah orang. Ngebangun dapet gotong royong,” kata Suminta, ditemui di rumahnya, Kamis (09/07/2020).

Karena ketidaksempurnaan kaki dan tangan kirinya, dia tidak bisa kerja berat. Suminta hanya mampu mengumpulkan pasir dari sekitar rumahnya menggunakan ember. Setelah terkumpul, dijualnya pasir itu dengan harga Rp 120 ribu.

**Baca juga: Warga Serang ini Mengaku Dijual ke Malaysia Seharga Rp 7 Juta.

Uang tersebut di gunakan Suminta untuk makan dan memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya. Jika belum berhasil menjual pasir, pria kurus dan berkulit hitam itu hanya bisa menunggu uluran tangan dari tetangga dan saudara disekitar rumahnya.

“Kalau makan minum mah ada aja milik mah, kalau kerja ngumpulin pasir, kerja berat enggak bisa. Kerjanya paling ngumpulin pasir, dikumpulin dikit sedikit pake ember, semobil harganya Rp 120 ribu,” terangnya.(Dhi)

Print Friendly, PDF & Email