1

DPRD Tak Ingin Lagi Dengar RSUD Adjidarmo Kehabisan Stok Obat

Kabar6-Komisi III DPRD Lebak menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Direktur RSUD dr. Adjidarmo Rangkasbitung, Senin (27/3/2023).

Rapat Komisi III yang dipimpin Eko Prihadiono itu terkait dengan keluhan pasien BPJS mengenai kekosongan beberapa jenis obat yang diresepkan dokter. Akibatnya, obat yang harusnya sudah dicover BPJS harus dibeli pasien di apotek.

Namun wartawan tak bisa meliput jalannya rapat lantaran tidak diizinkan masuk ke dalam ruangan dengan alasan rapat tersebut tertutup karena hasil kesepakatan anggota Komisi III.

Sekretaris Komisi III DPRD Lebak Medi Juanda mengatakan, kekosongan beberapa jenis obat di rumah sakit pelat merah itu disebabkan keterlambatan dati pihak distributor.

“Kami dapat penjelasan dari Direktur RSUD bahwa ada keterlambatan distributor,” kata Medi.

Kata politisi Partai NasDem ini, pihaknya sudah menekankan kepada manajemen RSUD agar kekosongan obat yang diakui setiap tahun terjadi tidak kembali terulang.

“Kami tekankan bahwa kami tidak ingin mendengar lagi seperti ini kedepannya, karena ini Pak Direkturnya baru, lalu teman-teman manajemen nya juga banyak yang kemarin dirombak,” ungkap Medi.

Eko menambahkan, kekosongan obat tidak boleh lagi terjadi di RSUD. Ia juga meminta rumah sakit tidak membeda-bedakan dalam memberikan pelayanan antara pasien yang satu dengan pasien yang lain.

“Kita tidak mau tau lagi ada keterlambatan atau kekosongan obat, karena ini menjadi tanggung jawab rumah sakit. Rumah sakit harus memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat, siapapun pasien yang dilayani harus jadi prioritas agar RSUD ini bisa jadi andalan warga Lebak dalam pelayanan kesehatan,” kata Eko.

Sementara itu, Direktur RSUD dr. Adjidarmo dr. Budhi Mulyanto menyebut, penyebab kosongnya obat dikarenakan belum tersedianya obat yang akan dibeli pada awal tahun di e-Katalog.

“Pengadaan (obat) utama kita di e-Katalog, nah banyak item obat yang belum tersedia di sana. Karena sesuai arahan presiden, semua barang dan jasa milik pemerintah diutamakan melalui e-Katalog,” ungkap Budhi.

**Baca Juga: Rapat Komisi III DPRD Lebak dengan Direktur RSUD soal Obat, Wartawan Tak Boleh Masuk Meliput

Menurutnya, kekosongan obat-obatan tertentu pada awal tahun selalu terjadi. Tidak hanya di RSUD Adjidarmo melainkan juga di rumah sakit lain.

“Ketersediaan di awal tahun kurang atau tidak ada sama sekali, dan ini kami akui karena kesalahan kami dalam membuat buffer stock untuk tiga bulan terakhir, seharusnya di akhir tahun kami bisa menyiapkan stok untuk tiga bulan ke dapan. Ada beberapa obat yang kita tidak bisa siapkan buffer stock sehingga di bulan Maret ada yang kosong,” papar pria yang dilantik menjadi direktur RSUD pada Januari 2023 lalu.(Nda)