oleh

DPRD Harap SKPD di Tangsel Bangun Sistem Pengawasan

image_pdfimage_print

Kabar6-Ketua Komisi II Bidang Ekonomi dan Kesra DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Siti Chadijah, mengakui bila aparatur daerah setempat telah kecolongan.

Fakta itu merujuk hasil penggerebekan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pronvinsi Banten di pabrik kosmetik ilegal berkedok apotik di pertokoan Bidex H-16 BSD City, Serpong, pada Selasa (22/10/2013).

“Biasanya dinas selalu alasan tenaga pengawasnya kurang. Seperti Dinsos yang cuma ada empat orang,” kata Chadijah menjawab pertanyaan kabar6.com ditemui di Kampung Curug RT 01/01, Babakan, Kecamatan Setu, Rabu (23/10/2013).

Keterbatasan jumlah tenaga pengawas, menurut Chadijah, hendaknya jangan selalu dijadikan senjata pamungkas untuk berkelit. Sebaliknya, semua Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) harus mengetahui tugas pokok dan fungsinya, termasuk soal sistem pengawasan.

“Kendala terkait kekurangan tenaga pengawas, harusnya bisa disampaikan dan jadi pemikiran pemerintahan kota untuk mencari solusi sekaligus membangun sistem pengawasan,” katanya. Baca juga: Irgan Minta BPOM Perketat Pengawasan Kosmetik Ilegal.

“Misalnya dengan menambah jumlah petugas pengawasan eksternal, termasuk personil Satpol PP. Karena pengawasan telah menjadi kebutuhan penting dan mendasar,” ujarnya. Baca juga: Pabrik Kosmetik Berkedok Apotik di BSD Digerebek BPOM.

Diakui Chadijah, hal yang berkaitan dengan pengawasan dilingkungan sekitar wilayah, memang bukanlah pekara mudah. Apalagi mobilitas masyarakat saat ini semakin meningkat. Baca juga: Dokter Kecantikan Pesan Kosmetik Ilegal di BSD?

“Banyak cara yang biosa dilakukan dalam pengawasan. Salah satunya dengan mengajak serta masyarakat. Paling tidak untuk melakukan pengawasan dilingkungan sekitar. Kalau sistem pengawasan tidak dibangun, ya akhirnya kita akan kecolongan lagi, dan lagi,” tambahnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email