oleh

DPRD Banten Sebut Terminologi Pendidikan Gratis Tak Mendidik

image_pdfimage_print

Kabar6-Anggota DPRD Banten, Furtasan Ali Yusuf (Fay) menilai program pendidikan gratis yang saat ini digadang-gadang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten merupakan terminologi yang tidak mendidik.

Program pendidikan gratis membuat pemikiran masyarakat Banten, khususnya siswa SMAN/SMKN beranggapan menjadi semuanya gratis, meski sebetulnya tidak.

Mulai dari sepatu, baju, tas, seragam buku semuanya menjadi dianggap gratis.

“Saya gak setuju dari tadi kan. Sekolah gratis itu terminologi yang gak mendidik, karena dianggapnya mulai dari sepatu, baju, tas, seragam buku semuanya dianggap gratis,” kata Fay, kemarin.

Akibat program pendidikan yang digadang Pemprov Banten sekolah gratis, membuat para orang tua wali murid juga beranggapan semuanya menjadi gratis.

“Kaya gitu sekarang anggapan semua orang tua,” katanya, seraya menambahan, Pemprov Banten harus bisa mengembalikan terminologi sebelumnya tentang pendidikan sebenarnya.

Sisi lain, Fay menyoroti kondisi sekolah-sekolah swasta di Provinsi Banten yang mulai pesimis, akibat merasa kurang diperhatikan oleh pemerintah.

“Akhirnya ada bahasa bebanting, kalau pemerintah tidak butuh sekolah swasta lagi, tinggal tutup aja. Itu bahasa bebantingnya,” katanya.

Menurutnya, ketika Pemprov Banten hendak membangunkan unit sekolah baru, bisa memperhatikan kondisi disekitarnya, jangan sampai terlalu berdekatan dengan sekolah swasta.

**Baca juga: Airlangga Kembali Terpilih, Andika Siap Amankan Kebijakan DPP Golkar.

Hal itu untuk menjaga persaingan, ditengah anggapan masyarakat saat ini, yang berebut agar bisa menyekolahkan anaknya disekolah-sekolah negeri, membuat sekolah swasta merasa tersisihkan.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Banten, M. Yusuf, belum bisa dimintai keterangannya, dihubungi melalui HP nya belum angkat.(Den)

Print Friendly, PDF & Email