oleh

DPRD Banten Dukung Pembentukan Pansus “Belek” Bank Banten

image_pdfimage_print

Kabar6-Wakil Ketua DPRD Banten, Nawa Said Dimyati mendukung upaya pembentukan panitia khusus (Pansus) DPRD Banten tentang pembelekan atau pembedahab kondisi Bank Banten, sebelum akhirnya RKUD Pemprov Banten dipindah ke BJB.

Dengan begitu, sambung Nawa, agar semua pihak bisa mengetahui kondisi sebenarnya mulai dsri awal dibentuknya Bank Banten hingga sekarang, agar semua pihak bisa melihat secara jelas dan utuh melalui rentut cerita dan laporan yang didapat, hingga akhirnya RKUD Banten saat ini dipindah dari sebelumnya ada di Bank Baten kemudian ke BJB.

Menurutnya, pembentukan pansus belek Bank Banten tersebut, akan dirasa lebih efisien ketimbang melalui hak interplasi seperti saat ini tengah dilakukan oleh anggota DPRD Banten lainnya, karena khawatir syarat akan muatan politik.

“Hemat saya lebih bagus lagi melalui pansus, pembentukan pansus ini nantinya akan membelek atau membedah kondisi Bank Banten dari awal sampai kondisi saat ini, ceritanya akan lehih utuh, dan tidak syarat muatan politik,” kata pria yang akrab dengan nama sapaan Cak Nawa itu kepada wartawan, kemarin.

Melalui Pansus Bank Banten ini nantinya semua mata bisa melihat secara jelas, mulai dari motif pembentukan perda pembentukan Bank Banten, yang langsung mengarahkan kepada PT. Banten Global Developemen (BGD) sebagai induk dari Bank Banten. Sementara,
saat itu kondisinya PT. BGT sendiri saat itu masih kecil, sehingga bagaimana bisa dipercaya dalam mengelola sebuah perusahaan perbankan yang nilai asetnya cukup besar mencapai triliunan rupiah.

“Dan kenanapa itu kita (Pemprov) terus lakukan pembelian Bank Pundi, ditengah situasi penangkapan beberapa petinggi BGD, kenapa ini masih terus dilakukan proses akuisi, dan saat proses akuisi itu NPL nya ada berapa?, ini yang kita harus tahu secara keseluruhan,” katanya.

Melalui runtut cerita secara utuh tersebut, semua akan menjadi gamblang.

Sebelumnyapun, berbagai upaya penyehatan Bank Banten juga telah dilakukan Pemprov, melalui proses duedeligence. Antaranya dari BRI, Bank Mega dan perusahaan finance dari Malaysia. Namun, gagal.

**Baca juga: Lansia dan Janda di Serang Jadi Target Pembagian Sembako Polisi.

Sehingga perlu diketahui secara utuh dari awal, kondisi yang dialami Bank Banten sampai akhirnya Pemprov Banten membuka rekening baru di BJB untuk menjaga cash flow keuangan, terlebih dalam membantu masyarakat dalam menghadapi covid-19 agar bisa dicairkan melalui Bank yang benar-benar liquid.(Den)

Print Friendly, PDF & Email