oleh

Dokter Hewan Selandia Baru Lakukan Prosedur Operasi Otak Pertama di Dunia Terhadap Burung Beo Kakapo

image_pdfimage_print

Kabar6-Operasi otak terhadap seekor burung beo kakapo dilakukan oleh dokter hewan di Selandia Baru. Ini merupakan prosedur operasi pertama di dunia untuk menyelamatkan spesies tersebut.

Para ahli bedah, melansir BBC Indonesia, mengadaptasi teknik yang digunakan terhadap manusia dan mamalia lainnya saat mengoperasi anak burung berusia 56 hari yang memiliki lubang di tengkoraknya itu. Spesies asli Selandia Baru tersebut nyaris musnah akibat praktik perburuan, hilangnya habitat serta predator. Dan kini hanya tersisa 144 ekor burung beo kakapo di dunia.

Anak burung yang dinamai Espy 1B itu menetas di Pulau Codfish, elatan Seslandia Baru, dan berada dalam pengawasan Tim Pemulihan Kakapo Departemen Konservasi, ketika para jagawana menyadari keberadaan gumpalan aneh di tengkoraknya. Beo itu lantas diterbangkan gratis oleh maskapai nasional Selandia Baru ke Rumah Sakit Wildbase di Universitas Massey, di mana prosedur perdana itu dilakukan.

Direktur Rumah Sakit Wildbase, Profesor Brett Gartrell, mengatakan bahwa hanya terdapat selapis jaringan tipis antara otak burung itu dengan dunia luar. Lubang tersebut menyebabkan sebagian dari otak dan dura (lapisan pembatas keras yang meliputi otak) menonjol keluar.

Dijelaskan juga, operasi otak yang berisiko itu perlu dilakukan untuk menyelamatkan nyawa burung beo tadi, dan belum pernah dilakukan operasi serupa dalam dunia kedokteran hewan khususnya burung. ** Baca juga: Hii…Petani Asal India Ini Temukan Buaya Hamil Sepanjang 2,4 Meter di Kolong Tempat Tidurnya

Burung beo kakapo kini diklasifikasikan sebagai mahluk ‘terancam punah’ oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN), yang membuat ‘daftar merah’ spesies-spesies yang berada dalam ancaman kepunahan.

Spesies burung beo kakapo sendiri baru-baru ini mencatatkan musim pembiakan yang paling sukses sejauh ini.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email