oleh

Ditemukan Kerangka Fosil Jenis Baru yang Diduga Spesies Manusia Mirip Hobbit

image_pdfimage_print

Kabar6-Para peneliti menemukan tulang fosil dan gigi dari setidaknya tiga individu di sebuah gua di Pulau Luzon, Filipina. Penemuan tersebut sekaligus membuka sebuah misteri tentang keberadaan spesies manusia baru yang berjalan di Bumi hampir 50 ribu tahun yang lalu.

Berdasarkan fragmen tulang dan gigi yang ditemukan di Luzon, melansir Foxnews, para peneliti mengatakan bahwa ‘sepupu jauh’ manusia modern ini tingginya kurang dari empat kaki (121 cm) dan memiliki beberapa fitur mirip kera. Tulang-tulang yang ditemukan, yakni tulang kaki, tangan dan paha, adalah manusia dari spesies yang sebelumnya belum ditemukan.

Diketahui, seorang arkeolog bernama Armand Salvador Mijares menemukannya pertama kali pada 2007. Mijares menggali Gua Callao dan menemukan tulang jari. “Ada sesuatu yang aneh dengan tulang ini,” katanya.

Matthew Tocheri dari Lakehead University di Thunder Bay, Ontario, mengatakan bahwa penemuan ini juga membuat pemahaman tentang evolusi manusia di Asia lebih berantakan, lebih rumit, dan jauh lebih menarik.

Dalam sebuah penelitian yang dirilis pada jurnal Nature, para ilmuwan menggambarkan bahwa tujuh gigi dan enam tulang yang ditemukan merupakan anggota kerangka dari tiga orang. Semua tulang itu ditemukan di gua pada 2007, 2011 dan 2015.

Lebih lanjut, hasil penelitian menunjukkan bahwa tulang-tulang tersebut merupakan bagian dari kerangka jenis manusia yang hidup 50 ribu tahun sampai 67 ribu tahun yang lalu.

Analisis tulang-tulang dari Luzon membuat para penulis penelitian menyimpulkan bahwa mereka berasal dari anggota pohon keluarga ‘Homo’, yang sebelumnya tidak diketahui. Salah satu tulang jari kaki dan pola keseluruhan dari bentuk dan ukuran gigi berbeda dari apa yang terlihat sebelumnya dalam keluarga Homo.

Makhluk tersebut kemudian dinamai Homo luzonensis, sesuai dengan di mana kerangka tersebut ditemukan, yaitu di Pulau Luzon, Filipina.

Menurut salah satu anggota peneliti bernama Florent Detroit dari Museum Nasional Sejarah Alam di Paris, spesies baru itu diperkirakan dapat menggunakan alat-alat yang terbuat dari batu. Dari giginya yang kecil, Homo luzonensis diperkirakan bertubuh kecil.

Homo luzonensis hidup di Asia timur pada waktu yang hampir bersamaan spesies manusia lainnya, termasuk Neanderthal, Denisova, dan ‘hobbit’ kecil dari Pulau Flores di Indonesia. Meski begitu, tidak ada tanda-tanda bahwa Homo luzonensis pernah bertemu dengan anggota lain dari kelompok Homo.

“Spesies kita tidak diketahui telah mencapai Filipina hingga ribuan tahun setelah usia tulang,” kata Detroit. ** Baca juga: Wanita Ini Bayar Suami Palsu Agar Orangtuanya Berhenti Bertanya ‘Kapan Dia Menikah’

Tetapi beberapa kerabat manusia pernah berada di Pulau Luzon lebih dari 700 ribu tahun yang lalu. Hal itu dibuktikan oleh adanya alat-alat batu dan badak yang mati saat itu. “Mungkin itu adalah spesies yang baru ditemukan atau nenek moyang manusia,” tambahnya.

Dikatakan Detroit, tidak jelas bagaimana Homo luzonensis terkait dengan spesies Homo lainnya. Dia berspekulasi bahwa itu mungkin turun dari kerabat manusia sebelumnya, Homo erectus, yang entah bagaimana menyeberangi lautan ke Pulau Luzon.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email