oleh

Eksekusi Terbesar Sepanjang Sejarah Modern Arab Saudi, Sehari Penggal 37 Warganya

image_pdfimage_print

Kabar6-Belakangan ini Arab Saudi membuat heboh netizen di dunia, lantaran telah mengeksekusi 37 warganya, karena terindikasi penganut Syiah dan kejahatan lainnya yang berhubungan dengan terorisme.

Seorang pembangkang Saudi Ali al-Ahmed yang mengelola badan bernama Gulf Institute di Washington, melansir Detik, mengatakan bahwa eksekusi yang dilakukan Saudi terkait beberapa warganya yang terpapar Shiah adalah sebuah pesan politik ke Iran. Pada 2019, tercatat sudah ada 100 orang yang dieksekusi mati di sana, dan sebagian besar yang dieksekusi adalah warga Saudi dari golongan Shiah.

“Ini adalah eksekusi terbesar terhadap kelompok Shiah dalam sejarah Saudi,” ungkap al-Ahmed. ** Baca juga: Bermaksud Melucu, Sebuah Harmonika Malah Nyangkut dalam Mulut Seorang Gadis di Kanada

Setelah dieksekusi, jasad dan kepala korban juga akan digantung di sebuah tiang, sebagai peringatan untuk yang lainnya. Eksekusi besar-besaran ini dikabarkan akan semakin meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah terkait sektarian antara Arab Saudi dan Iran.

Eksekusi besar-besaran yang dilakukan Saudi tak pelak mengundang reaksi beragam dari dunia internasional, tak terkecuali Lembaga Hal Amnesty Internasional, yang mengukuhkah bahwa mayoritas korban eksekusi adalah pria dari golongan Shiah.

Lebih lanjut lembaga tersebut juga mengklaim kalau para korban dinyatakan bersalah setelah mengikuti ‘pengadilan yang tidak benar’ karena pengakuan para saksi dan terdakwa dilakukan secara penyiksaan.

Eksekusi pada 2019 digadang-gadang sebagai eksekusi terbesar dalam waktu satu hari sejak 2 Januari 2016, ketika itu Saudi menjatuhkan hukuman mati terhadap 47 orang dalam kasus yang berhubungan dengan terorisme. Dan kala itu eksekusi tersebut menjadi eksekusi terbesar sejak 1980.

Di antara para korban yang dieksekusi ada ulama Shiah yang cukup ternama yakni Nimr al-Nimr. Kematian al-Nimr tentu menyulut gelombang protes besar-besaran, mulai dari Pakistan hingga Iran, dan perusakan di kedutaan Saudi di Teheran.

Pasca kejadian tersebut, hubungan diplomatik antara Saudi dan Iran kian memburuk, dan dampaknya kedutaan Saudi di Teheran pun mau tidak mau harus ditutup.

Pihak kerajaan, dalam hal ini Raja Saudi, sebelumnya juga dikabarkan telah menyetujui terkait eksekusi massal. Menurut pengumuman resmi pemerintah Arab Saudi, sejak awal 2019, sudah hampir 100 orang mati sia-sia karena dieksekusi di sana.

Menurut data yang didapatkan oleh Amnesty Internasional, tahun lalu Saudi mengeksekusi 149 orang, rata-rata para korban adalah penyelundup narkoba.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email