oleh

Disebut Picu Longsor, Ini Kata Pengembang Serpong Lagoon

image_pdfimage_print
penampakan longsor di Koceak.(yud)

Kabar6-Pengembang kawasan hunian Serpong Lagoon di Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) membantah punya andil terjadinya tanah longsor. Di kawasan itu sedikitnya sembilan rumah pada dua perkampung‎an rusak berat, dan bahkan ada yang ambles ke dasar jurang.

“Saya kira kalau kaitannya dengan pengembangan ini tidak ada,” kata pengembang Serpong Lagoon, Saleh Asnawi, Kamis (11/5/2017).

Ia menyebutkan, kontur tanah atau soil di kawasan Kampung Sengkol dan Kampung Koceak memang empuk. Dahulu kedua perkampungan di atas dijadikan area penambangan pasir, karena berdekatan dengan Sungai Cisadane.

Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel itu bilang, sejak dulu kawasan memiliki kontur tanah dengan tebing tinggi. Sehingga kecuraman tebing di kawasan itu cukup tajam hingga mencapai 20 meter.

“Historinya ini memang lahan untuk galian pasir, tanah merah, untuk kepentingan di Jakarta waktu itu,” ujar Saleh‎.**Baca juga: Longsor, BPBD Tangsel: Amdal Serpong Lagoon Perlu Dievaluasi.

“Sekarang tinggal ketinggian. Ketinggian tanah ini mencari jalan air, dan ini penyebab pergeseran tanah,” klaimnya.**Baca juga: ‎Rawan Longsor di Tangsel, Warga Koceak Direlokasi.

Saleh juga mendukung rencana pengkajian yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangsel. Kajian bertujuan untuk melihat bagaimana kekuatan struktur dan kontur tanah di area Kampung Koceak dan Kampung Sengkol.**Baca juga: Warga Koceak: Sejak Ada Lagoon Aja Nih Begini.

“Kajian itu untuk menentukan langkah selanjutnya, sehingga ini tidak terjadi di kemudian hari,” tambahnya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email