Kabar6-Kecewa. Begitulah pengakuan Mr. Oh Jae Hoon, selaku Direktur PT. Hyinmin Indonesia, terkait pengerjaan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan I & II, di Takengon, Aceh Tengah. Ya, PT. Hyinmin Indonesia adalah perusahaan subkontraktor dari PT. Hyundai E&C yang mengerjakan proyek pembangunan PLTA Peusangan, dengan nilai kontrak sebesar Rp. 59 milliar lebih.
“Kami (PT. Hyinmin Indonesia) merasa telah ditipu oleh PT. Hyundai E&C dalam pengerjaan proyek PLTA Peusangan,” ujar Mr. Oh Jae Hoon, kepada wartawan di salah satu mall dibilangan Kota Tangerang, Sabtu (9/8/2014).
Karena, kata Mr. Oh Jae Hoon, pihak PT. Hyundai mangkir dari perjanjian awal. Untuk itu, PT Hyundai harus mengganti biaya yang sudah keluar untuk mengerjakan proyek tersebut.
Sedianya, lanjut Mr. Oh Jae Hoon, pada tanggal 26 Mei 2014 lalu, sudah ada pertemuan di Kedutaan Korea Selatan antara pihaknya dengan Mr. Kim Do Gyoon sebagai Projek Manager Hyundai di Aceh Tengah.
Pertemuan itu juga dihadiri perwakilan dari Korean Chamber of commerce in Indonesia( Kocham), masing-masing Mr. Soog Cang Kun sebagai Chairman, Lee Kang Hyun sebagai Vice Chairman, Jeon Min Sik, Kim Won Kwon, Hang Jong Seo, dan Mis Kim sebagai notulen pertemuan.
Dalam pertemuan itu di sepakati bahwa PT Hyundai akan mengganti kerugian PT. Hyunmin Indonesia dengan syarat melampirkan semua administrasi pengeluaran yg telah di keluarkan Hyunmin.
Tapi, sampai berita ini disusun, PT Hyundai tidak pernah menepatin janjinya dan terkesan tidak mau membayar kerugian Hyunmin. Padahal, pihak PT Hyunmin sudah memberikan segala bukti pembiayaan yang sudah dikeluarkan dengan total sebesar Rp. 5,5 milliar.
“Kami sangat berharap biaya yang sudah terlanjut kami keluarkan diganti oleh PT Hyundai, sebagaimana yang telah disepakati dalam pertemuan di Kedutaan Korea Selatan,” ujar Mr. Oh Jae Hoon.
Sayangnya, hingga berita ini disusun, pihak PT Hyundai E&C belum bisa dikonfirmasi terkait keluhan yang disampaikan oleh PT Hyunmin tersebut.(bad)
