oleh

Dinkes Lebak Waspadai Keracunan Ciki Ngebul: Belum Ditemukan Kasus

image_pdfimage_print

Kabar6-Meski belum ditemukan kasus keracunan nitrogen cair pada anak mengkonsumsi jajanan ciki ngebul atau yang dikenal dengan sebutan cikbul, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebak mengambil langkah- langkah kewaspadaan.

“Iya karena sudah ada edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar segera melapor kalau ditemukan kasus seperti di Jawa Barat,” kata Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Lebak. dr. Budi Mulyanto kepada Kabar6.com, Jumat (6/1/2023).

Budi menerangkan, sosialisasi akan langsung dilakukan kepada seluruh puskesmas yang tersebar di Kabupaten Lebak terkait dengan bahaya nitrogen cair yang digunakan untuk menimbulkan efek ngebul pada jajanan tersebut.

“Kami inventarisir juga ya karena saya belum pernah lihat jajanan seperti itu, kalau ada kami pastikan harus diberikan sosialisasi kepada pedagangnya tentang bahaya nitrogen cair saat dikonsumsi,” jelas Budi.

Termasuk juga, ujar Budi, menyiapkan fasilitas kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit sebagai langkah antisipasi jika terdapat kasus tersebut.

“Jadi kalau terjadi kita sudah siap dalam hal penanganannya, dan kami minta fasilitas kesehatan segera melapor kalau ada kasus,” ucap Budi.

**Baca juga:Tahun Ini, 25 Persen Warga Lebak Ditarget Aktivasi IKD

Dia menjelaskan, nitrogen yang memiliki sifat dingin bahkan tingkat beku sama dengan es memang sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi karena suhu dingin yang dapat berbahaya bagi kesehatan tubuh.

“Dengan kondisi tubuh kita artinya tidak aman dengan suhu yang terlalu dingin seperti itu, tidak bagus terhadap kesehatan tubuh. Begitu juga sebaliknya yang terlalu panas juga tidak baik,” terang Budi.

Budi mengimbau masyarakat untuk menghindari jajanan-jajanan yang bisa memicu bahaya bagi kesehatan tubuh, terutama memilih makanan untuk anak-anak.

“Hindari makanan-makanan yang memang enggak ada manfaatnya bagi tubuh kita ya, yang aman-aman saja karena khawatir bisa saja tercemar dengan bahan kimia lain yang bisa menyebabkan sakit atau fatal,” kata Budi.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email